Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ali Masykur Minta Anggaran PSO untuk KA Ditingkatkan
Oleh : surya
Minggu | 12-08-2012 | 19:56 WIB
ali_masykur_musa.jpg Honda-Batam

Ali Masykur Musa

JAKARTA, batamtoday - Wakil Ketua BPK RI Ali Masykur Musa mengatakan, anggaran Public Service Obligation (PSO) untuk PT Kereta Api (KA) pada 2012 sekitar Rp 400 miliar perlu dilakukan penambahan. Sebab, kereta api merupakan salah satu alat utama pelayanan publik dalam mendukung perekonomian negara.


"Saya lihat PSO Kereta Api harus ditambah, karena ini pelayanan publik yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan," tandas Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa bersama Kepala Stasiun Gambar, Edy Koeswoyo usai memberi bingkisan buka puasa bersama penumpang KA di Stasiun Gambir Jakarta, Minggu (12/8/2012).

Pemerintah, kata Ali Masykur, seharusnya menyadari pentingnya pelayanan kereta api dengan memberikan anggaran yang cukup kepada PT KA. Diharapkan pemerintah memberikan perhatian serius untuk meningkatkan proyek infrastruktur kereta api karena menjadi salah satu transportasi massal bagi rakyat.

“Jadi, pembangunan rel ganda harus mendapat prioritas untuk mendorong kinerja PT KA,” kata Ali yang juga Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) ini. 

Kendati begitu, Ali Masykur mengingatkan agar pemerintah tidak  tergesa-gesa dalam mengerjakan proyek infrastruktur, karena akan mempengaruhi kualitas yang dihadilkan.  Untuk itu pemerintah, lanjutnya,  sebagai pengemban amanah negara harus bisa mengatasi fenomena tahunan, khususnya mengahadapi arus mudik dengan baik, aman dan nyaman.

“Harusnya bisa melaksanakan pemeliharaan, rehabilitasi, dan rekonstruksi pelayanan publik secara terencana tanpa mengurangi kualitas. Jika tidak, maka proyek semacam ini bisa menjadi proyek abadi dan banyak anggaran terbuang sia-sia,” kata Ali mengingatkan.

Ali Masykur menyesalkan langkah pemerintah dalam mempersiapkan arus mudik pada Lebaran tahun 2012 ini, dimana seluruh perbaikan jalan dan sarana infrakstur jalan selalu dikerjakan saat mendekati Lebaran. Akibatnya kenyamanan pemudik akan terganggu, yang seharusnya bisa dilaksanakan jauh-jauh hari bukan berdekatan dengan Idul Fitri. 

"Saya melihat setiap  Lebaran ini selalu terjadi setiap tahun. Seharusnya proyek-proyek terkait pelayanan public mendapat priroritas. Jangan baru dilaksanakan menjelang mudik,” katanya. 

Menyinggung masalah santunan kecelakaan, Ali Masykur menyarankan agar pihak PT Jasa Raharja harus bertindak cepat dalam merespon berbagai kecelakaan lalu lintas.

“Kalau perlu Jasa Raharja merespon 24 jam menjelang Idul Fitri. Berikan hak mereka yang sedang tertimpa musibah, jangan sampai ditahan-tahan, apalagi dipersulit,” pinta Ali Masykur.

Sementara itu, Kepala Stasiun Gambir, Edy Koeswoyo mengakui mendekati H-8, hingga kini belum ada lonjakan penumpang yang signifikan.

“Suasana masih sedikit normal, ada kenaikan tapi belum terlalu signifikan, dengan pemberlakuan harga tiket batas atas,” kata Edy Kuswoyo.

Lebih lanjut, Ali Masykur Musa menghimbau, seharusnya pemerintah sebagai pengemban amanah negara harus bisa mengatasi fenomena tahunan ini dengan baik.

"Pemerintah harus bisa melaksanakan pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi pelayanan publik secara terencana tanpa mengurangi kualitas. Jika tidak, bisa saja proyek ini akan menjadi abadi dan banyak anggaran yang terbuang percuma," katanya.