Volume Transaksi Tercatat 7,986 miliar lembar

Batam, batamtoday - Memasuki akhir pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan berhasil bercokol di teritori positif, e-Trading Securities mencatat penutupan akhir pekan ini, Indeks melesat 67,117 poin (1,95%) ke level 3.501,497. Tertinggi di 3.507,953 dan terendah di 3.435,311.

Setelah dibuka menguat pada sesi pembukaan pertama di kisaran 0,75% ke level 3460, indeks terus melaju hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.494. Derasnya aksi beli investor terus mengangkat bursa sehingga ditutup di 3.501. 

"Membaiknya bursa regional dan global serta menguatnya nilai tukar rupiah atas dolar AS, menjadi alat katrol bagi Indeks yang melesat hingga penutupan akhir pekan ini," ungkap Johan Effendi, Branch Manager Phillip Securitas Batam, ketika dikonfirmasi batamtoday, Jum'at sore 18 februari 2011.

Menurut Johan, sentimen eksternal masih mendukung di tengah minimnya sentimen dalam negeri sehingga membuat Indeks melambung tinggi.

Sementara itu rilis laporan keuangan beberapa emiten yang di atas ekspektasi dan rilis data ekonomi yang lebih baik dari ekspektasi menyebabkan Bursa Amerika Serikat melanjutkan rally. Bursa Efek Indonesia melalui situsnya menginformasikan beberapa indeks di bursa Amerika Serikat seperti Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq telah kembali ke level tertinggi sebelum krisis finansial terjadi di 2008.

Selanjutnya BEI juga melansir, harga minyak dunia yang kembali menguat 1.5% ke level US$86.3/barel seiring kembali memanasnya tensi politik di beberapa negara Timur Tengah seperti Libya, Bahrain dan Yaman, juga menjadi sentimen positif lainnya yang menopang Indeks.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia sepanjang Jum'at 18 februari 2011, cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 7,986 miliar lembar saham, senilai Rp 6,331 triliun dan frekuensi 120.623 kali. Sebanyak 167 saham melesat naik, 59 saham terjermbab, 78 saham statik atau jalan di tempat.

Pada penutupan perdagangan hari ini, hampir semua sektor membukukan penguatan, dipimpin sektor aneka industri yang naik 3,4%. Disusul sektor konsumsi yang naik 3,3%, properti dan manufaktur 0,8%. Demikian pula sektor finansial yang n aik 2,6%, perdagangan 1,5%, industri dasar, perkebunan dan tambang 1,4% dan infrastruktur 0,11%.