Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setya Novanto Bantah Terima Rp 9 Miliar dari PON Riau
Oleh : Surya
Jum'at | 03-08-2012 | 15:30 WIB

JAKARTA, batamtoday - Ketua Fraksi Golkar DPR RI Setya Novanto melalui pengacaranya, Rudi Alfonso, membantah menerima sejumlah dana atau suap untuk mengurus anggaran PON dalam APBN.


Setya Novano menurutnya juga sudah mengklarifikasi semuanya dan siap diperiksa kembali untuk tuduhan tersebut.

"Saya telah mendampingi klien dan beliau mengaku tidak tahu-menahu. Yang disebutkan Pak Lukman di persidangan dan itu disebutkan penyidik dan sudah diklarifikasi, tidak benar. Materi ini sudah ditangani penyidik, beliau (Setya) sudah memberikan jawaban," ujar Rudi di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (3/7).

Menurut Rudi, keterangan Lukman di persidangan susah dipegang karena yang bersangkutan juga berstatus sebagai tersangka. Setya jelasnya tidak tahu maksud tudingan Rudi tersebut."Anda tahu, tersangka bisa bicara yang ingin dibicarakan. Sekali ini tidak benar," ujarnya.

Setya sendiri menurut Rudy tidak akan mengambil langkah hukum terkait pernyataan Lukman tersebut. Dengan alasan saat ini sedang bulan puasa, Setya pun memaafkan Lukman.


“Itu yg akan kita pikirkan. Pak Setya Novanto bilang ini lagi bulan puasa tidak usah memperkeruh. Beliau sudah menjadi tersangka. Kita ambil pahalannya,” ujarnya mengulangi pernyataan Setya Novanto..

Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Kadispora) Riau, Lukman Abbas, menyebut dua anggota DPR RI yakni Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto dan Kahar Muzakir meminta uang Rp 9 miliar untuk mengurus anggaran PON dalam APBN.

Pada sidang di pengadilan negeri Tipikor Pekanbaru kemarin, Lukman Abbas mengatakan awal Februari 2012 dirinya menemani Gubernur Riau Rusli Zainal untuk mengajukan proposal bantuan dana APBN untuk keperluan PON melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga senilai Rp 290 miliar.

Proposal itu disampaikan Rusli kepada Setya Novanto dan untuk memuluskan langkah itu harus disediakan dana 1.050.000 dollar AS atau sekitar Rp 9 miliar. Setelah pertemuan itu, Setya diminta menyerahkan uang ke Kahar.

Dijelaskan uang 850.000 dollar diserahkan oleh sopirnya kepada Acin, Ajudan Kahar, di lantai dasar Gedung DPR.

Setya Novanto sendiri saat ini merupakan Bendahara Umum Partai Golkar. Dirinya dikalangan anggota DPR dan wartawan dikenal lihai karena dalam beberapa kasus korupsi dimana namanya disebut-sebut, dirinya selalu lolos tanpa pernah merasakan dinginnya ruang tahanan atau penjara.