Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ayah Doni Kurniawan Tuding PT PBIP Tidak Terapkan Metode Keselamatan Galian Lubang Perbaikan Jalan
Oleh : Devi
Minggu | 28-08-2022 | 13:04 WIB
ayah_doni_kurniawan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ayah Doni Kurniawan, korban tewas terjatuh galian lubang perbaikan jalan PT PBIP (Foto: Devi Handiani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang- Akibat kelalaian yang dilakukan oleh PT PBIP yang menyebabkan seorang remaja laki-laki meninggal dunia, akibat terjatuh ke dalam galian lubang perbaikan jalan.

Hal itu karena tidak adanya rambu-rambu peringatan, sehingga membuat sejumlah masyarakat berasumsi jika ada kecurangan pada proses perbaikan jalan tersebut.

Diketahui pengerjaan perbaikan jalan sudah dilakukan kurang lebih satu bulan, namun saat sebelum terjadi kecelakaan yang menimpa Doni Kurniawan pengerjaan proyek tersebut minim akan metode keselamatan.

Yakni seperti kurangnya pencahayaan dan papan peringatan atau pembatas antara galian dan jalan yang bisa dilewati warga.

Sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang Rodi Yantari mengaku PT Pulau Bulan Indo Perkasa sudah menerapkan metode keselamatan.

"Rambu-rambu telah dipasang mbak, terkait kecelakaan tersebut sekarang sudah diserahkan ke pihak kepolisian, " ucapnya

Namun saat media datang ke lokasi kejadian, salah seorang consultan proyek tersebut mengatakan jika rambu-rambu yang sudah ada sekarang ini baru dipasang, .

"Sebelum kejadian belum ada rambu-rambu nya mbak, setelah ada kejadian baru dipasang rambu-rambu nya," jelasnya, Sabtu (27/08/2022).

Sementara itu saat dijumpai, Edi ayah kandung dari Doni Kurniawan mengatakan hal yang sama jika tidak ada rambu-rambu yang dipasang saat sebelum kejadian kecelakaan yang menimpa anaknya.

"Saya yang mengangkat anak saya dari bawah, tidak ada rambu-rambu apapun. Itu jelas sudah salah, kalau pun ada orang yang bilang mereka sudah melakukan metode keselamatan atau apapun itu, bawakan ke pada saya. Saya tidak takut dan tidak berbohong, " ucapnya dengan nada kesal.

Edi juga berharap kepada kepala perusahaan PT.PBIP untuk bertanggung jawab atas kelalaiannya, mematuhi aturan dari pengerjaan suatu proyek agak kedepannya tidak terulang kembali hal yang tidak diinginkan.

"Kemarin sudah datang orang dari proyek ini untuk mengucapkan bela sungkawa kepada saya. Saya berharap untuk pihak kepolisian agar segera menyelesaikan persoalan ini dan proses hukum harus tetap berjalan seadil adilnya karena ini jelas kelalaian dari pengerjaan suatu proyek. Itu anak saya, tulang punggung saya, saya minta doanya saja untuk anak saya," tutupnya.

Editor: Surya