Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

NasDem Buka Peluang Usung Anies-Puan di Pilpres 2024
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-08-2022 | 08:52 WIB
A-PUAN-PALOH_jpg2.jpg Honda-Batam
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat datang di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). (Foto: Merdeka)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan partainya membuka peluang untuk memadukan Anies Baswedan dan Puan Maharani pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Ali usai partainya menerima kunjungan PDIP yang dipimpin Puan Maharani di Nasdem Tower, kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022).

Menurut dia, NasDem membuka peluang bekerja sama dengan PDIP di 2024. Terutama setelah hasil Rakernas partai tersebut memunculkan Ganjar Pranowo sebagai satu dari tiga capres rekomendasi NasDem, selain Anies dan Andika Perkasa.

Namun menurut Ali, nama Puan tetap berpeluang dengan menggantikan Ganjar dan memasangkannya dengan Anies.

"Kami dalam Rakernas kemarin kan sudah mencalonkan salah satu kader PDIP, Ganjar. Bisa jadi ada kerja sama di situ. Bisa juga jadi hal lain, bisa jadi nanti Anies dengan Puan," kata Ali kepada wartawan.

Menurut dia, peta koalisi dan kerja sama antar-partai untuk Pemilu dan Pilpres 2024 saat ini masih berjalan dinamis. Semua partai memiliki kemungkinan untuk berkoalisi, termasuk antara PDIP dan NasDem.

Namun, dia menegaskan bahwa hasil pertemuan antara Surya Paloh dan Puan hari ini belum membahas soal pencalonan presiden. Pihaknya juga tetap membuka kemungkinan pertemuan lanjutan.

"Bahwa kemungkinan bakal terjadi diskusi lanjutan untuk menyamakan pandangan persepsi itu sangat mungkin terjadi," katanya.

Di sisi lain, Ali menyebut bahwa pertemuan antar partai dalam momentum politik tak harus dimaknai untuk berkoalisi. Menurut dia, pertemuan antara sesama partai politik tetap diperlukan untuk sama-sama membangun bangsa.

"Berdiskusi bukan harus berkoalisi. Membangun bangsa ini harus ada kesepahaman bangsa besar ini nggak bisa dibawa satu kelompok," katanya.

Sumber: cnnindonesia.com
Editor: Dardani