Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Kebutuhan Pokok Naik, GMNI Salahkan Pemerintah
Oleh : Surya/Dodo
Sabtu | 28-07-2012 | 16:39 WIB
GMNI-2.gif Honda-Batam
Iman Munandar SH

JAKARTA, batamtoday - Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melalui Ketua Komite Advokasi & Pemberdayaan Rakyat, Iman Munandar SH, menilai pemerintah tidak mampu mencari formulasi dan solusi terkait kenaikan harga-harga kebutuhan bahan pokok menjelang kegiatan-kegiatan besar keagamaan setiap tahunnya, seperti bulan Ramadhan, Lebaran, Natal dan lain sebagainya.


Padahal, kata Iman, pemerintah sadar dan tahu betul bahwa akan terjadi trend kenaikan harga komoditas sehari-hari sebagai akibat dari meningkatnya permintaan. Lagi-lagi, rakyat kecil sangat sering terbebani dengan tingginya harga kebutuhan tersebut.

Kebijakan pemerintah, yang seharusnya dapat menjadi harapan rakyat kecil untuk menjamin stabilitas harga di pasar, sama sekali pupus.

"Pemerintah pusat dan daerah malah terjebak dengan tradisi pasar murah yang dianggap menjadi solusi terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok," ujar Iman melalui rilisnya kepada batamtoday, Sabtu (28/7/2012).

Menurutnya, program pasar murah itu baik, namun yang menikmatinya hanyalah sebagian kecil rakyat. Sementara sebagaian besar rakyat, apalagi yang berada di pedesaan dan daerah terpencil, tetap saja harus membeli kebutuhan pokok yang mahal.

"Dalam kejadian ini, kementerian terkait sama sekali lalai. Jangan hanya sibuk mengurusin impor saja, perhatikan hal-hal kecil supaya rakyat simpatik dengan pemerintah, paling tidak diakhir periode ini. Presiden SBY juga seharusnya memahami gejala ini, jadi pemimpin itu harus tahu keadaan hidup rakyat," ungkap Iman Munandar. 

Paling tidak, selama delapan tahun ini pemerintah gagal menjawab amanah rakyat. Dan sisa kepemimpinan Presiden SBY ke depan harus dibuktikan dengan perbuatan nyata," tambahnya.