Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Dua Klarifikasi Mahathir usai Serukan Malaysia Harusnya Klaim Kepri
Oleh : Redaksi
Jumat | 24-06-2022 | 18:28 WIB
mahatir1111.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, KUALA LUMPUR - Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengklarifikasi pernyataannya usai mengatakan Malaysia seharusnya mengklaim wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.

Pernyataan Mahathir mencuat saat ia menjadi pembicara di forum pertemuan orang Melayu pekan lalu. Menurut dia, komentarnya banyak disalahartikan.

Berikut klarifikasi Mahathir soal komentarnya.

1. Tak minta Malaysia Klaim wilayah yang hilang
Ia mengaku tak meminta Negeri Jiran mengklaim wilayah yang sudah bukan lagi menjadi haknya.

"Laporan soal apa yang saya sebut dalam pertemuan dengan orang Melayu itu tidak benar. Saya tak minta Malaysia mengklaim wilayah yang sudah hilang," ujar Mahathir dalam pernyataan resmi, Kamis (23/6/2022).

Mahathir mengaku hanya berusaha menunjukkan ironi betapa Malaysia sangat khawatir usai kehilangan Pulau Batu Puteh yang dianggap kecil, tapi membiarkan kawasan besar seperti Kepulauan Riau lepas.

2. Kehilangan Pulau Batu Puteh bukan masalah
Mahathir juga mengatakan bahwa kehilangan Pulau Batu Puteh bukan masalah besar.

"Itu kesalahan Gubernur Johor yang menolak pulau itu bagian dari Johor. Seandainya penolakan itu tidak dilayangkan, tidak akan ada perselisihan sekarang," kata Mahathir.

Selain itu, Mahathir juga menilai Malaysia seharusnya berterima kasih kepada Indonesia karena tak mempermasalahkan keputusan Mahkamah Internasional bahwa Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi milik Negeri Jiran.

Mahathir menyatakan bahwa Malaysia harus bersyukur dan berterima kasih kepada Mahkamah Internasional karena sudah memutuskan Pulau Ligitan dan Sipadan menjadi milik mereka, bukan Indonesia.

"Pulau itu sangat bernilai ketimbang Pulau Batu Putih, yang hanya tumpukan batu. Kita harus berterima kasih kepada Indonesia tak mempermasalahkan keputusan tersebut," kata dia.

Pulau Ligitan dan Sipadan lepas dari Indonesia melalui keputusan Mahkamah Internasional pada 2002 lalu, mengakhiri sengketa yang sudah berlangsung sejak 1969.

Mahkamah Internasional kemudian memutuskan kedua pulau itu menjadi milik Malaysia karena Negeri Jiran dianggap lebih banyak memberi kontribusi di Ligatan dan Sipadan.

Mahathir Pernah Digugat Warga Malaysia soal Klaim Pulau di Singapura
"Sungguh, kami bersyukur atas apa yang kami punya," ucap Mahathir.

Eks PM Malaysia itu memberikan klarifikasi ini setelah menjadi sorotan karena menyebut Negeri Jiran seharusnya mengklaim wilayah Kepulauan Riau dan Singapura.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu [Malaysia]," kata Mahathir pada pekan lalu, dikutip The Straits Times.

Menurut sejarah, wilayah Melayu dahulu memang meliputi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatra Barat di bawah Kesultanan Melayu.

Namun, semua berubah karena kedatangan bangsa Barat. Belanda mengklaim wilayah yang sekarang disebut Indonesia, sementara Inggris merebut wilayah yang sekarang bernama Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Komentar Mahathir menuai kritik berbagai kalangan, mulai dari pemerintah RI, pengamat, hingga organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Mereka menilai komentar Mahathir tak relevan dan salah kaprah.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha