Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Urgensi Manajemen Risiko Pelaku UMKM dalam Pengembangan Platform Digital
Oleh : Opini
Jum\'at | 03-06-2022 | 08:52 WIB
A-DEKI-FRISKA-MASTER.jpg Honda-Batam
Yosep Deki dan Friska Ariani br Sitepu, mahasiswa Magister Management Universitas Internasional Batam. (Foto: Ist)

Oleh Yosep Deki dan Friska Ariani br Sitepu

PANDEMI Covid-19 membawa perubahan besar dan drastis dalam kehidupan masyarakat dunia. Kejadian tersebut menjadi peristiwa mengerikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dikarenakan terbatasnya ruang gerak masyarakat dan melemahnya perekonomian nasional yang mengakibatkan banyak terjadinya pemutusan hubungan kerja.

Kondisi dan perubahan inilah yang menyebabkan semua orang berfikir keras dalam mengatur strategi untuk bertahan hidup. Di tengah kondisi ini jugalah yang menyebabkan masyarakat Indonesia harus memutar otak agar tetap bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Terbatasnya aktivitas di luar rumah menyebabkan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas di dalam rumah. Dengan keadaan seperti ini, masyarakat mulai dipaksa untuk beralih ke aktivitas online.

Peningkatkan aktivitas online ternyata juga turut mempengaruhi perubahan perilaku dan aktivitas sehari-hari masyarakat.

Masyarakat mulai menggantungkan hampir semua aktivitasnya dengan media online, mulai dari sekedar berbincang melalui sosial media, belajar dan bekerja secara online melalui Zoom atau Microsoft Teams, sampai aktivitas belanja yang juga dilakukan secara online melalui e-commerce ataupun sosial media.

Pergeseran aktivitas masyarakat ini, ternyata juga dimanfaatkan oleh sebagian pelaku usaha kecil/UMKM dalam memaksimalkan penggunaan media online untuk meningkatkan pendapatan.

Banyak pelaku usaha kecil yang mulai memasarkan produk jualannya melalui media social, e-commerce maupun platform-platform digital lainnya. Strategi adaptasi dan inovasi tersebut ternyata memberikan dampak yang cukup signifikan dalam menurunkan resiko kegagalan berbisnis.

Sebagian dari pelaku UMKM yang masih tetap bertahan dengan strategi pemasaran secara offline, akhirnya tidak dapat mengembangkan bisnisnya dan memutuskan untuk menutup bisnisnya daripada terus merugi.

Adaptasi dan inovasi terhadap suatu perubahan merupakan salah satu bentuk penerapan manajemen resiko yang sangat penting dalam berbisnis. Tanpa adanya adaptasi strategi dan inovasi bisnis, maka pelaku UMKM akan kalah bersaing dengan pelaku UMKM yang mampu beradaptasi terhadap suatu perubahan.

Adaptasi dan inovasi terhadap perubahan tersebut dapat berjalan dengan baik jika diiringi dengan tersedianya tenaga kerja yang kompeten. Dengan adanya tenaga kerja yang kompeten dan menguasai bidangnya, maka target operasional dan penjualan dapat diraih.

Sebagai pelaku UMKM, diharuskan menyiapkan tenaga kerja yang bisa diandalkan dan dipercaya secara berkesinambungan agar strategi bisnis yang sudah ditentukan dapat dijalankan dengan baik. Pelaku UMKM juga harus terus memberikan pelatihan dan peningkatan keahlian kepada semua tenaga kerjanya, sehingga bisa tetap bersaing.

Selain tenaga kerja, pelaku UMKM juga harus terus meningkatkan keahliannya dan cara pandang bisnisnya agar bisa menentukan strategi yang tepat demi kelangsungan bisnisnya terutama yang berhubungan dengan strategi digitalisasi bisnis.

Pengelolaan manajemen keuangan bagi pelaku UMKM juga merupakan hal penting yang wajib dilakukan agar kelangsungan bisnis bisa tetap berjalan. Dalam menjalankan bisnis menggunakan platform digital, mengetahui dan mempelajari cash flow keuangan merupakan hal yang wajib dipahami. Hal ini dikarenakan menggunakan sistem khusus berbeda dengan usaha konvensional biasanya.

Pada penjualan memggunakan platform digital ada yang perlu diperhatikan yaitu potongan dari platform yang besaran persentasinya tergantung dengan platform yang digunakan serta keutungan yang telah dipotong oleh platform digital dapat dicairkan dengan waktu minimal 24 jam setelah teransaksi penjualan dilakukan. Tanpa memahami resiko dalam mengatur keuangan, maka cash flow akan menjadi tidak lancar.

Adaptasi strategi dan inovasi bisnis, tenaga kerja yang kompeten dan pengelolaan manajemen keuangan yang baik merupakan bagian yang sangat penting bagi UMKM untuk mengurangi resiko kegagalan berbisnis.

Ketiga hal tersebut memungkinkan pelaku UMKM dapat terus bertahan dan bersaing di tengah semakin tingginya tingkat persaingan bisnis. Transformasi digital yang saat ini berkembang sangat pesat memberikan tantangan tersendiri bagi pelaku UMKM dalam menciptakan ekonomi baru dan juga lapangan kerja.

Saat ini tergantung dari pelaku UMKM sendiri apakah mau menangkap kondisi ini sebagai peluang dan tantangan untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya atau malah menjadikan kondisi ini sebagai bencana yang akan membuat pelaku UMKM semakin terpuruk.*

Penulis adalah mahasiswa Magister Management Universitas Internasional Batam