Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Produksi Turun 10 Persen

Chevron Andalkan 3 Ladang Migas untuk Genjot Produksi
Oleh : Surya
Rabu | 25-07-2012 | 11:26 WIB

JAKARTA, batamtoday - PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) berencana mengembangkan ladang migas di area 13 North Duri Development, Riau. Di area tersebut rencananya akan di bor 480 sumur karena produksi minyak CPI turun rata-rata 10 persen.



"Sebanyak 480 sumur akan dibor di area tersebut. Pengeboran terhadap ladang migas di area 13 ini akan mulai dilakukan awal tahun depan," kata General Manager CPI, Aminin Fanandi, Selasa (24/7/2012) malam.

Selain itu, CPI juga akan melakukan beberapa eksplorasi di ladang migas Sam Sam Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Propinsi Riau. "Kita lagi melakukan meeting ke BP Migas untuk tambahan 2-3 sumur di sana," katanya.

Menurut Aminin, CPI saat ini mengalami penurunan produksi minyak rata-rata sebesar 10%. "Penurunan produksi minyak ini bervariasi di masing-masing sumur, tergantung reservoarnya," katanya.

Aminin mengatakan, penurunan produksi minyak yang terjadi di sumur-sumur lama itu merupakan hal yang terjadi secara alamiah. Tapi fluida tetap tidak berubah. “Dalam eksplorasi minyak, kadar air semakin lama akan semakin banyak di reservoar, sementara minyaknya makin berkurang. Dan itu memang terjadi secara alamiah," katanya.

Pada 2011 rata-rata produksi minyak CPI mencapai 444 ribu barel per hari, di mana produksi dari ladang minyak yang ada di Sumatera mencapai 375 ribu barel per hari dan sisanya di Kalimantan. Sementara penurunan produksi di 2011 rata-rata mencapai 6 persen.

Manfaatkan tiga ladang
Sementara itu, untuk menggenjot produksi minyak ke depan, CPI mengandalkan tiga ladang migasnya. "Ketiga ladang migas tersebut berada di Duri, Minas, dan Gehem," kata Vice President Policy, Government and Public Affairs PT Chevron Pacific Indonesia, Yanto Sianipar.

Untuk lapangan Duri, Riau, masih ada 3 area yang akan dikembangkan, yaitu area 13, 14, dan 15. Sementara untuk area 13, rencananya akan ground breaking Oktober tahun ini. Lapangan minyak lainnya adalah Minas, Riau, yang akan dioptimalisasi dengan teknologi surfaktan (bagian dari EOR/Enhanced Oil Recovery), dan rencananya proyek tersebut baru berjalan pada 2021.

"Jika proyek surfaktan ini berhasil, maka ini adalah keberhasilan pertama di Indonesia dalam hal penggunaan surfaktan untuk (mengangkat) minyak ringan," tukasnya.

Selanjutnya adalah lapangan Gendalo, Gehem, yang merupakan eksploitasi gas di laut dalam Selat Makassar. Ladang migas ini diperkirakan baru berproduksi pada 2015–2017, dengan rencana pembangunan fasilitas anjungan/platform mengapung.

Adapun pada Semester I 2012 produksi Chevron mampu menembus di atas WP & B (Work Program & Budget – yang ditandatangani BPMigas). Dalam WP & B target produksi Chevron adalah 330.000 barel minyak per hari. Di awal Semester II 2012 kondisi produksi di Chevron sudah di atas 330.000 barel per hari.

"Namun biasanya sampai akhir tahun mengalami penurunan. Tapi secara rata-rata masih berada di kisaran 330.000 barel per hari," katanya