Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peran Strategis Warganet Hadang Radikalisme di Medsos
Oleh : Opini
Senin | 16-05-2022 | 12:20 WIB
A-WARGANET-ILUSTRASI.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi warganet. (Foto: Ist)

Oleh Ismail

WARGANET menjadi pilar penting dalam mencegah penyebaran paham radikal di media sosial. Dengan keterlibatan adanya keterlibatan warganet dalam memerangi radikalisme, maka diharapkan tercipta situasi media sosial yang sehat dan produktif.

Radikalisme merupakan sebuah paham yang juga bisa dikatakan menolak gagasan toleransi karena seolah menganggap diri dan kelompok sendiri yang paling benar.

Oleh sebab itu, gagasan tersebut sangat berpotensi untuk menimbulkan perpecahan yang mengancam stabilitas NKRI. Maka dari itu semua pihak harus mampu untuk secara bersama-sama melawan paham radikalisme.

Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto menyatakan, seluruh masyarakat harus berperan aktif dalam memerangi paham radikalisme dengan cara lebih peka dan memperhatikan lingkungan sekitar supaya upaya preventif bisa segera dilakukan dan bisa langsung berkoordinasi dengan aparat keamanan.

Kelompok-kelompok radikal yang dengan sengaja ingin memecah belah keutuhan NKRI memang nyata adanya, seperti diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Reni Yusneli, bahwa memang terdapat kelompok tertentu yang menginginkan perpecahan sehingga dirinya menghimbau supaya masyarakat jangan sampai lengah serta terus menguatkan komitmennya untuk menjaga NKRI.

Selain itu dengan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat, tentunya semboyan Bhinneka Tunggal Ika seperti yang telah digagas oleh bapak pendiri bangsa akan terus terjaga dan terlaksana sebaik mungkin. Lantaran memang tidak bisa dipungkiri bahwa negara ini terdiri dari banyak sekali latar belakang, golongan, suku, ras dan juga agama, yang mana selurunya harus mampu untuk bersatu di tengah perbedaan.

Berbagai macam gagasan radikalisme pun di era teknologi dan perkembangan digital seperti sekarang nyatanya juga marak sekali terjadi di media sosial. Bahkan tidak sedikit berita-berita hoax yang juga menyudutkan pihak tertentu dengan framing yang seolah menghalalkan gagasan radikalisme.

Untuk itu seluruh masyarakat termasuk di dunia maya, yang banyak disebut sebagai warganet juga harus berperan aktif supaya gagasan radikalisme tidak sampai tersebar dengan bebas di khalayak umum.

Beberapa tindakan warganet di media sosial sendiri juga telah dilakukan, salah satunya adalah seperti yang telah dilakukan oleh para netizen Nahdlatul Ulama (NU). Tindakan tersebut bermula ketika terjadi banyak sekali tersebar hoax dan juga fitnah di media sosial termasuk berbagai macam ujaran kebencian yang membawa identitas agama sehingga membuat resah para warganet NU ini.

Sontak mereka langsung membuat gerakan dan menginisiasi sebuah trending di media sosial Twitter dengan menaikkan tagar #TurnBackHoax, #BlokirSitusRadikal dan #NUJagaNKRI untuk mengkampanyekan kesatuan dan persatuan yang harus terus dijaga antar warga negara.

Intelektual Muda NU, Zuhairi Miswari mengatakan, bahwa gerakan tersebut dilakukan oleh seluruh warganet NU karena resah dengan banyaknya perpecahan dan berita bohong yang tersebar di media sosial. Karena khawatir apabila dibiarkan maka gagasan radikalisme akan terus berkembang di masyarakat, maka dari itu segera dibuat tagar-tagar tersebut.

Di era serba digital seperti sekarang ini, seluruh masyarakat juga harus mampu untuk beradaptasi dan juga tidak lengah lantaran ternyata paham radikalisme pun bisa dengan sangat mudah menyebar di media sosial sehingga semangat kesatuan dan persatuan harus terus digemakan di masyarakat.

Lebih spesifik lagi, sejatinya para netizen NU ini sama sekali tidak menginginkan Tanah Air berakhir seperti beberapa negara di Timur Tengah yang nyatanya terlibat konflik dan perpecahan hanya karena gagasan radikalisme dan tidak adanya saling toleransi diantara mereka.

Tentunya gerakan-gerakan seperti yang telah dilakukan oleh para netizen NU bisa dilakukan dan dicontoh masyarakat luas. Mari kita semua turut serta dan berperan aktif dalam keutuhan NKRI, jangan sampai negara ini terpecah belah oleh kelompok-kelompok tertentu yang hanya menghendaki gagasan mereka paling benar.*

Penulis adalah koordinator pegiat literasi Medan