Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sudah Ditolong, Korban Jambret Malah Salahkan Penolong
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 24-07-2012 | 14:02 WIB
safnel.gif Honda-Batam
Safnel, sopir taksi yang malah disalahkan korban jambret yang ditolongnya.

BATAM, batamtoday - Maksud hati memberikan pertolongan, namun malah dapat makian. Seperti yang dialami seorang sopir taksi, Safnel Jon (47) warga Sagulung. Saat memberikan pertolongan kepada korban jambret seorang bos galangan kapal, dia malah dimaki oleh korban jambret itu sendiri. 


Menurut Safnel, kejadian itu terjadi pada Jumat (20/7/2012) sekitar pukul 10.00 WIB. Seorang bos galangan yang merupakan wanita Tionghoa dengan seorang pria sopir pribadinya mengendarai mobil Toyota Fortuner warna hitam mengalami musibah gembos ban tepat di depan rumah makan Lubuk Raya. Pada saat mengalami gembos ban, empat pria bertubuh besar mengendarai dua sepeda motor langsung menghampiri mobil tersebut. Tak pikir panjang, keempat pria itu langsung merampas tas milik korban yang disebut Safnel berisi uang ratusan juta.

"Awalnya ban mobil itu gembos, tiba-tiba empat pria langsung menghampiri dan merampas tas milik korban dari dalam mobil," kata Safnel saat ditemui, Selasa (24/7/2012) siang.

Safnel pada saat kejadian lagi ngetem di depan rumah makan tersebut. Tak tega melihat bos galangan yang tidak diketahui namanya itu diseret para penjambret, akhirnya dia nekat memberikan pertolongan.

"Wanita itu sudah diseret karena memegang tas berisi uang itu dengan erat. Saya tak tega cuman melihat saja, makanya saya tolong," paparnya.

Pertolongan yang diberikan Safnel tersebut membuahkan hasil, uang ratusan juta di tas milik korban terselamatkan. Tapi, Safnel saat memberikan pertolongan sempat berduel dengan kawanan jambret, akibatnya dia mengalami luka memar di bagian kepala karena dipukul oleh kawanan jambret.

"Uang dia selamat, namun saya yang justru menjadi korban karena sempat dipukul para penjambret," tambahnya.

Setelah kawanan jambret kabur, korban dan sopir yang tak mau menolong itu juga pergi tanpa pamit dan tanpa mengucapkan terima kasih. Safnel pun langsung terduduk di jalan karena sakit bekas pukulan di bagian kepalanya.

"Mereka langsung pergi semua pak tak ada ngomong apa-apa, padahal saya sudah terduduk karena rasa sakit," jelasnya.

Ironisnya, Safnel yang hanya seorang sopir taksi itu tak punya uang untuk berobat. Luka memar di kepalanya semakin terasa sakit dan pada Selasa (24/7/2012) pagi dia dan rekannya mencoba mendatangi perusahaan bos halangan kapal yang disebut PT Zink Power di daerah Tanjunguncang untuk sekedar minta bantuan perobatan.

"Kami mau minta bantuan biaya berobat saja, makanya kami datangi PT Zink Power itu," imbuhnya.

Di PT Zink Power, Safnel dan rekannya malah diledek sopir bos galangan itu yang disebut bernama Limbung.

"Siapa suruh bapak nolong kami. Kan tak ada nyuruh atau yang minta bantuan bapak," kata Safnel menirukan perkataan Limbung.

Dari kejadian ini, Safnel menyimpulkan ada indikasi permainan antara wanita Tionghoa dan Sopir bekerjasama dengan para penjambret. Pasalnya, baik korban maupun sopir merasa kesal saat ditolong oleh Safnel pada peristiwa penjambretan itu.

"Saya merasa korban dan sopir maupun jambret itu sudah bekerja sama sebelumnya. Pasalnya, mereka kesal saat saya tolong," kesal Safnel dan beberapa warga yang melihat kejadian itu.