Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Prabowo-Puan Potensial Jadi Titik Temu, Pengamat: Jokowi-Megawati King Maker
Oleh : Irawan
Rabu | 11-05-2022 | 10:16 WIB
mega_jokow1b_tempo.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Presiden Joko Widodo dan Presiden RI ke-5 Megawato Soekarnoputri (Foto: Tempo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara, menilai Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan berperan penting dalam pertarungan pemilihan presiden 2024 mendatang.

Keduanya memiliki kemampuan secara politik untuk menentukan sosok penentu siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden pada 2014. "Keduanya adalah king maker," ungkap Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Selasa (10/5/2022).

Robi menilai, Jokowi sebagai Presiden dua periode yang diusung PDI-P memiliki pendukung militan, dan sudah tentu pendapatnya akan sangat dipertimbangkan dalam penentuan pasangan calon yang diusung partai banteng pada pilpres 2024.

"Sementara Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P, lanjutnya, selain memiliki suara terbanyak dalam pemilu kemarin, partai ini memiliki pengikut yang ideologis dan satu komando," ungkapnya.

Ia pun menilai pilihan rasional secara politik dari dua king maker ini adalah memadukan antara Prabowo Subianto-Puan Maharani dalam pilpres 2014. "Dua pasangan ini sangat berpeluang," ungkap Robi.

Bagi Jokowi, Prabowo dan Puan adalah orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya. Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada kepemimpinan pertama Presiden Jokowi, 2014-2019.

"Boleh dikatakan Presiden Jokowi puas dengan kinerja Puan karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan periode pertama. Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata karena terpilih sebagai Ketua DPR," kata Robi.

Sementara itu, Prabowo juga adalah menteri pertahanan di kabinet Presiden Jokowi saat ini. Meski Jokowi dan Prabowo pernah bertarung sengit di pilpres 2014 dan 2019, namun hubungan keduanya tetap terjalin baik.

"Dan pilpres 2024 adalah waktu yang pas bagi Jokowi yang tak bisa mencalonkan lagi untuk memberikan kesempatan bagi Prabowo," katanya.

Selain itu, Robi melihat jika sosok Prabowo-Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan.

Salah satunya adalah megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.

"Presiden Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah ia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan," kata Robi.

Sementara itu, bagi Megawati, mengusung sosok Puan yang tak lain adalah putrinya sendiri tentu adalah pilihan paling logis.

Robi menilai, tak ada kader PDI-P lain selain Puan yang saat ini layak untuk diusung di pilpres 2024.

Diusungnya Puan bisa melanjutkan tradisi keluarga Soekarno sebagai pemimpin bangsa ini.

"Namun tentu saja tak hanya sekedar punya trah Soekarno, Puan juga layak diusung karena sudah berpengalaman sebagai menteri hingga Ketua DPR," katanya.

Sementara itu, Prabowo juga bukan orang asing bagi Megawati. Megawati-Prabowo pernah berpasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada 2009 lalu.

"Kini saat yang tepat untuk kembali mengulang sejarah dengan memasangkan Prabowo dan Puan Maharani sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Robi.

Editor: Surya