Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembunuhan di SP Plaza

Keluarga Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 20-07-2012 | 17:32 WIB
pembunuhan-sp-plaza.gif Honda-Batam
Istri dan anak menyaksikan untuk terakhir kalinya jasad Muhammad Syafril yang tewas dibunuh di SP Plaza.

BATAM, batamtoday - Muhammad Syafril (27), korban pembunuhan berdarah di lokasi pertokoan SP Plaza, kemarin meninggalkan kesedihan yang sangat dalam bagi keluarga dan kerabatnya, terutama bagi istri dan satu anaknya yang masih berumur satu tahun. 


Tak terima dengan kejadian itu, keluarga korban mendesak polisi supaya menangkap pelaku yang diduga dua orang pemuda.

Muhammad Andy, abangnya korban mengisahkan, pembunuhan yang dialami Syafril tersebut sangat membuat hati segenap keluarga terluka. Selain karena meninggalkan satu orang anak yang masih bocah, korban juga dihabisi dengan luka enam tusukan di dada dan punggung.

"Ini terlalu kejam mas, hati saya semakin sedih ketika melihat anak almarhum (Muhammad Syafril-Red.) yang masih bocah," ujarnya dengan suara sesak saat menghubungi batamtoday, Jumat (20/7/2012) sore.

Mengaku sedang berada di Polsek Sagulung, Andy menceritakan pembunuhan yang terjadi pada, Rabu (18/7/2012) sekitar 20.30 WIB tersebut secara tiba-tiba tanpa ada dugaan sebelumnya. Dimana, korban bersama sang istri, Indriani hendak belanja ke SP Plaza.

Di salah satu ruko, tepatnya di samping warnet Hoben Net, korban bertemu dengan dua orang pemuda berinisial E dan S. Kedua pria itu terbelit masalah utang dengan korban. Sebelumnya, korban menitip jualkan HP kepada S dan E, tapi sudah hampir tiga bulan hasil penjualan HP tersebut belum dibayar.

"Syahril saat melihat kedua pemuda itu langsung mempertanyakan masalah uang penjualan HP itu. Tapi, karena sedang membawa istri dan anaknya, kedua pemuda itu menyuruh Syahril untuk mengantar pulang istri dan anaknya, setelah itu masalah hutang piutang itu baru akan diselesaikan," papar Andy seperti penjelasan Indriani kepada seluruh keluarganya.

Berfirasat buruk, Indriani sempat melarang korban untuk menemui S dan E di SP Plaza. Entah mengapa, larangan Indriani tersebut tidak dihiraukan korban, lantas pergi menjumpai S dan E. Firasat buruk itupun semakin menghantui Indriani, akhirnya dia pergi menyul sang suami ke lokasi SP.

"Tiba di TKP, Indriani sudah menemukan korban tergeletak bersimbah darah. Meskipun di lokasi banyak warga, aksi pembunuhan itu tetap terjadi tanpa ada yang melerai," katanya.

Sambil berteriak minta tolong, kata Andy, istri korban langsung memanggil anggota keluarga lain. Tak menunggu lama, korban dilarikan ke RSUD Embung Fatimah. Namun, naas Syafril tak terselamatkan, sekitar pukul 03.00 WIB pada Kamis, dia menghembuskan nafas terakhir.

"Saya kesal, kenapa tak satu orang pun warga di lokasi yang mencoba melerai. Dan juga sampai sekarang pelaku belum tertangkap," sebutnya.

Oleh karena itu, seluruh keluarga korban meminta supaya Polisi dapat menangkap pelaku karena identitasnya sudah diketahui.

Terkait kasus ini, Kapolsek Sagulung AKP Eddy Buce sepertinya tertutup. Entah mengapa, saat dikonfirmasi melalui telepon maupun sms tak ada balasan.

Mudah-mudahan kasus pembunuhan ini cepat terungkap, tidak seperti beberapa kasus lain yang terkesan hilang seolah ditelan waktu.