Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT Taihe Group Indonesia Mau Investasi Rp 70 T di Bintan, Ansar: Kok Saya Belum Dengar
Oleh : Aldy
Sabtu | 12-03-2022 | 19:04 WIB
70T-benarkah.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad usai menghadiri Rakowil PKS di Wisama PIH Batam Center, Sabtu (12/3/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rencana investasi PT Taihe Group Limited, melalui anak perusahaannya PT Taihe Group Indonesia sebesar Rp 70-100 triliun di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, mengundang sejumlah pertanyaan. Apakah rencana investasi ini belum dilaporkan ke pemerintah atau baru sebatas wacana?

Terkait rencana investasi untuk pembangunan proyek mercusuar ini, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengaku belum mengetahui, bahkan belum mendapat informasi sedikit pun mengenai investasi yang seharusnya layak untuk dibanggakan itu.

"Kok saya belum tahu, apalagi ini sudah launching pemberitaannya. Seharusnya saya ada kalau ada expos pemberitaan mengenai investasi," ungkap Gubernur Ansar, usai menghadiri acara Rakorwil PKS di Wisma PIH Batam Center, Sabtu (12/3/2022).

Lanjut Gubernur Ansar, jika mengikuti aturan biasanya, pihak perusahaan terlebih dahulu melakukan komunikasi ke Pemprov Kepri, sebelum melakukan expose dan pihak Pemprov akan hadir dalam acara launching pemberitaan.

"Belum ada mereka pemaparan di depan saya, biasanya mereka melakukan komunikasi dulu, saat mau expos, saya mestinya hadir. Tetapi tidak apa-apa, nanti akan saya cari informasi tentang ini," kata Gubernur Ansar, yang nampaknya sangat penasaran dengan rencana investasi itu.

Seperti diketahui, PT Taihe Group Limited, melalui anak perusahaannya PT Taihe Group Indonesia akan berinvestasi Rp 70-100 triliun untuk proyek mercusuar, seperti 'New City', Industri Mobil Elektrik, Industri Solar Panel, Industri Furniture dan Logistik di Kabupaten Bintan.

Manajemen PT Taihe Group Indonesia, Edi Jaafar menyampaikan, investasi Rp 70-100 triliun itu akan digesa di tahun 2022 ini. "Paling utama adalah kegiatan Offshore Finance Center (OFC)," kata Edi Jafar, usai mengikuti penandatanganan kesepakatan Pembukaan Pusat Inkubasi Proyek Industri Deep Intergration China-Indonesia di Shanghai Internasional Convention Centre, Binjiang Avanue, Shanghai, secara virtual dari Bintan pada Selasa (22/2/2022).

Dijelaskannya, untuk berbagai proyek itu, PT Taihe Group Indonesia sudah menyiapkan lahan seluas 2.400 Ha di Kecamatan Gunung Kijang dan Bintan Timur. Di mana, 600 Ha nantinya akan digunakan mengembangkan 'New City'.

"Kesiapan lahan di dua lokasi itu, sudah hampir rampung. Bahkan 80 persennya sudah kita bayar ganti rugi," kata dia.

 

Lanjutnya, New City ini akan dilengkapi pusat pendidikan (SD hingga Universitas), pemukiman komersil seperti hotel, convention center, perkantoran, perdagangan, mall, dan rumah sakit bertaraf internasional.

Sementara proyek di bidang Logistik, PT Taihe Group Indonesia akan membangun pelabuhan berstandar internasional yang melayani berbagai kebutuhan pelayaran seperti barang/kontainer, perbengkelan dan klinik pembersihan kontainer.

"Klinik pembersihan kontainer selama ini masih berpusat di Singapura, kesempatan inilah yang akan kita coba ambil dan dibangun di Bintan," ungkap CEO PT Mangrove Industry Park Indonesia (MIPI).

Untuk diketahui, PT Taihe Group Limited didirikan di Daerah Administratif Khusus Makau, Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 2010 dan memiliki banyak anak perusahaan termasuk PT Taihe Group Indonesia yang berdomisili di Jalan Batu Licin, Kampung Wacopek, Kabupaten Bintan.

Editor: Gokli