Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Membangun Kembali Industri Perikanan Dunia
Oleh : Redaksi/PG
Selasa | 17-07-2012 | 17:05 WIB
perikanan.jpg Honda-Batam
Foto: Ist

MELALUI strategi yang tepat, industri perikanan dunia – yang selama ini merugi - bisa kembali meraih keuntungan sekaligus menyelamatkan lingkungan. Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru University of British Columbia yang diumumkan untuk publik pada Minggu (13/7/2012) lalu.



Penelitian yang sudah diterbitkan dalam jurnal ilmiah online, “PLoS ONE” ini menyebutkan, nilai industri perikanan dunia rata-rata akan meningkat 5 kali lipat jika dunia menerapkan strategi yang tepat.

Strategi tersebut meliputi; pertama, mengganti kapal penangkap ikan ukuran besar dengan kapal penangkap ikan yang berukuran lebih kecil; menghilangkan subsidi perikanan yang merugikan nelayan; dan menerapkan sistem manajemen perikanan yang lebih efektif.

Dengan melakukan ketiga langkah tersebut, nilai industri perikanan dunia bisa mencapai US$54 miliar per tahun dan tidak terus merugi sebesar US$13 miliar per tahun seperti yang terjadi saat ini.

"Industri perikanan global belum dikembangkan sesuai potensi ekonominya karena pemerintah terus memberikan subsidi dari uang pembayar pajak kepada kapal-kapal ikan berukuran besar yang terus merugi," ujar Rashid Sumaila, Direktur dari UBC Fisheries Centre, yang memimpin penelitian ini. "Praktik ini seperti menghabiskan uang melakukan perbaikan kecil di sana-sini di sebuah rumah tua ketimbang melakukan renovasi menyeluruh yang akan meningkatkan nilainya."

Untuk beralih ke sistem baru, dunia memerlukan dana sebesar US$130-292 miliar. Dana investasi ini menurut para peneliti akan kembali dalam 12 tahun, dan dalam jangka waktu 50 tahun, imbal hasil dari investasi ini bisa mencapai 3 sampai 7 kali lipat.

"Dunia seharusnya bisa mengoptimalkan hasil industri perikanan global, tidak malah merugi," ujar Sumaila. "Selain melestarikan dan menjaga lingkungan, pemerintah juga bisa meraup keuntungan finansial (dengan mengedepankan strategi ini). Semua manfaat itu seharusnya memicu pemerintah untuk beraksi."

"Penelitian ini memberikan bukti bahwa upaya membangun kembali industri perikanan berdampak positif dalam jangka panjang, sehingga para politisi tidak bisa berdalih bahwa strategi ini terlalu mahal," ujar Daniel Pauly, yang turut menyusun laporan ini. "Membangun kembali industri perikanan tidak hanya bermanfaat bagi ekonomi namun juga bagi ekologi."

Selain menghilangkan subsidi yang merugikan nelayan kecil, menurut para peneliti pemerintah juga perlu memerbaiki kebijakan terutama kebijakan yang mengatur parairan internasional (high seas) dan pencurian ikan (illegal fishing).