Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Perampokan Inul Vizta

Korban Perampokan Dirawat di Malaysia, Polisi Periksa Tiga Saksi
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 17-07-2012 | 15:16 WIB

BATAM, batamtoday - Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Boy Herlambang mengatakan pihaknya belum bisa meminta keterangan dari Roni, korban dalam peristiwa perampokan di Karaoke Family Inul Vizta, Nagoya Hill karena sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Malaysia.


"Roni, korban dalam perampokan di KTV Inul Vizta belum bisa kita periksa karena sedang menjalani perawatan media di Malaysia," ujar Boy kepada batamtoday, Selasa (17/7/2012).

Pasca kejadian, lanjut Boy, pihaknya belum sama kali meminta keterangan dari korban karena mengalami luka parah akibat dianiaya pelaku ketika mencoba melawan aksi perampokan yang membuat manajemen Inul Vizta mengalami kerugian sebesar Rp30 juta.

"Korban mengalami cedera parah akibat dihajar pelaku saat kejadian. Sebelum dibawa ke Malaysia, korban sempat menjalani perawatan di RS Awal Bross," lanjutnya.

Hingga kini, penyidik dari Polsek Lubuk Baja baru memeriksa tiga orang saksi, mereka yang dimintai keterangan adalah dua orang pegawai KTV Inul Vizta dan seorang sekuriti Nagoya Hill Mall.

"Dari keterangan ketiga saksi, kita sudah mendapatkan petunjuk aksi perampokan itu. Anggota saya sudah terjun ke lapangan untuk mengungkap kasus ini, doakan saja pelaku segera tertangkap," terang Boy.

Diberitakan sebelumnya, Perampok yang berjumlah satu orang ini berhasil membawa kabur uang hasil opersional perusahaan sebesar Rp30 juta, dan melukai seorang pegawai bernama Roni, karena sempat berduel melawan perampok yang terjadi, Sabtu (14/7/2012) sekitar pukul 8.30 WIB.

Kejadian berawal ketika pelaku yang berpura-pura sebagai tukang sayur ini mencoba menawarkan sayuran ke Inul Vizta, sebab sehari-harinya manajemen Inul Vizta memang selalu mengorder sayuran untuk keperluan sehari-hari.

"Perampok itu berpura-pura sebagai suplier sayuran, merasa tak menaruh curiga korban langsung membuka pintu, saat itulah perampok langsung memukuli korban," ujar salah satu pegawai Inul Vizta yang enggan namanya disebutkan.

Korban sempat memberikan perlawan dan terjadi duel, namun karena kalah besar ukuran badan akhirnya korban terkapar dan mengalami luka-luka akibat dipukuli pelaku. Setelah itu, pelaku langsung membawa kabur uang yang disimpan di meja kasir.

"Aksi itu baru diketahui setelah pegawai lain datang untuk masuk kerja, dan membawa korban ke RSBK untuk mendapatkan pertolongan medis," terangnya.

Pihak manajemen yang mengetahui kejadian itu lantas menghubungi aparat kepolisian, tak lama tim buser dari Polsek Lubuk Baja dan Satreskrim Polresta Barelang turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.

Aksi perampokan ini adalah yang keenam yang terjadi dalam dua bulan belakangan ini, belum hilang dari ingatan tentang pembobolan Kantor BPS, Kantor Pos, Bank BPR Dana Nagoya, Kantor Developer Pariama Batam dan terakhir Sekolah Kalista.