Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kata Pengamat Politik tentang Statement Melkias Mekeng Terhadap Airlangga
Oleh : Redaksi
Senin | 24-01-2022 | 12:24 WIB
A-menko-airlangga16_jpg21.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menjawab keraguan kader Golkar terhadap Ketua Umum Golkar, GMPG sebelumnya mengkritik Airlangga Hartarto terkait elektabilitas Ketum Golkar itu masih rendah menyambut Pilpres 2024.

Dimana Ketua Umum Partai Golkar diminta untuk lebih mendengar dan banyak turun kebawah agar menaikan elektabilitas Ketum Golkar untum maju sebagai Capres.

"Begini kalau mindset kader Golkar macam Melkias Mekeng yang minta Ketum Golkar harus turun ke lapangan maka selamanya Golkar tidak akan jadi Partai yang menguasai pemerintahan, tapi hanya jadi partai yang mengekor penguasa pemerintanan. Terbukti sejak reformasi Golkar belum pernah sekalipun menjadi partai penguasa pemerintahan.

Sangat jelas bahwa mindset seperti ini justru mengambarkan individualistik dari kader kader Golkar dalam membesarkan Partai Golkar," ujar Saka Ririhena ST, MS.i, Peneliti Timor Barat Research Center dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Senin (24/1/2022).

Menurutnya, untuk membuat Partai Golkar menjadi partai penguasa pemerintahan, maka kader Golkar di seluruh Indonesia mulai dari tingkatan desa hingga provinsi justru harusnya yang berjuang dibawah untuk menaikan citra dan tingkat elektabilitas dari Tokoh Golkar (Ketum Golkar) yang akan diusung menjadi Capres.

"Sebab perlu dicatat bahwa kalau diminta turun ke bawah misalnya mengunjungi kota/kabupaten se Indonesia, sangat tidak cukup waktu bagi Ketum Golkar, bagaimana tidak jumlah Kab/Kota saja mencapai 500 kab/kota, kalau saja Ketum berkunjung di satu kabupaten atau kota butuh 2 hari artinya dibutuhkan 1000 hari dan equivalent dengan 3 tahun," ungkapnya.

Karena itu perlu kerja kerja tim dan kerja koletif dari kader kader Golkar untuk turun ke bawah dan mempromosikan serta mensosialisasikan program partai dan kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan oleh Ketum Golkar sebagai bagian dari pemerintahan saat ini

Sifat individualis dari elite Golkar juga terbukti dari perolehan suara partai yang kalah oleh Gerindra tapi menang dalam jumlah kursi di DPR ini menunjukan bahwa kader Golkar hanya memikirkan diri pribadi untuk bagaimana mendapatkan suara untuk pribadinya dan bukan untuk partainya

"Jika kekuatan individualistik kader kader Golkar bisa menjadi kekuatan kolektif, maka dipastikan partai Golkar akan jadi partai yang akan menguasai pemerintahan dan Parlemen. apalagi saat ini hanya partai Golkar yang jelas warna nasionalismenya dan pancasilanya," pungkasnya.

Editor: Yudha