Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkuak, Segini Tarif Pemberangkatan Calon PMI Ilegal ke Malaysia
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 20-01-2022 | 14:17 WIB
calon-tki-ilegal1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

22 calon TKI ilegal yang gagal berangkat menuju Malaysia. (Irwan Hirzal/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ditpolairud Polda Kepri berhasil menggagalkan penyelundupan 22 orang pekerja migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen atau ilegal di beberapa lokasi di Provinsi Kepri.

Kasubditgakkum Ditpolairud Polda Kepri AKBP Nanang Indra Bakti mengungkapkan 22 orang PMI berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari NTT, Jawa, Sulawesi, NTB, hingga Kota Batam.

Mereka juga dikenakan tarif berbeda-beda untuk bisa sampai ke Malaysia melalui jalur tikus. Ada yang diberangkatkan tanpa mengeluarkan biaya, ada juga yang dikenakan tarif Rp 6 juta per kepala.

"Yang gratis mereka akan dipotong gajian 3-4 bulan ketika berkerja di Malaysia. Untuk yang bayar dikenakan biaya Rp6 juta," kata Nanang didampingi kepala UPT BP2MI Kepri Mangiring Sinaga dan Humas Polda Kepri Ipda Zia saat keterangan Pers di Mako Ditpolairud Polda Kepri, Kamis, (20/1/2022) siang.

Salah satu PMI asal Banyumas, Jawa Tengah mengaku menyesal berangkat ke Malaysia dengan cara ilegal. Padahal saat perekrutan dirinya di janjikan akan berkerja secagai pembantu rumah tangga secara resmi.

"Saya tidak mengeluarkan biaya. Awalnya tidak takut karena belum mendapatkan informasi. Tapi sekarang jadi takut setelah mendapatkan informasi dari kepolisian tentang kecelakaan kapal yang ditumpangi PMI," kata wanita paruh baya itu kepada wartawan.

Sementara, berbeda dari PMI asal Banyumas, laki-laki asal Sulawesi ini mengaku sudah menghabiskan uang lebih dari Rp 10 juta untuk dapat berkerja di Malaysia. Mulai dari biaya transportasi dari daerah asal menuju Bandara Hang Hadim Batam sampai ke Pulau Pasai Moro Karimun.

"Di lokasi penampungan saya kasih uang Rp 6 juta sebagai uang transportasi menuju Malaysia. Saya mau jalur resmi tapi ditolak, makanya lewat jalur tidak resmi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT BP2MI Kepri, Mangiring Sinaga mengapresiasi kinerja aparat kepolisian dalam memgggaalkan menyelundupkan PMI ke Malaysia.

"Hari ini kita akan evakuasi 22 PMI ke Tanjungpinang untuk melakukan pembinaan dan mengambil keterangan sebelum korban dipulangkan ke daerah masing-masing," kata Mangiring.

Editor: Yudha