Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rashad Hussain, Muslim Pertama AS Dipilih Jadi Utusan Kebebasan Beragama
Oleh : Redaksi
Senin | 20-12-2021 | 15:32 WIB
A-Rasyad-AS.jpg Honda-Batam
Rashad Hussain. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Washington DC - Terpilihnya Rashad Hussain, seorang Muslim AS, sebagai Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional (IRF), mendapat banyak tanggapan positif. Ini adalah langkah bersejarah di mana ia menjadi Muslim Amerika pertama yang memegang posisi tersebut.

Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) berterima kasih kepada Kongres karena memprioritaskan penunjukan Hussain.

"Hak atas kebebasan beragama berada di bawah ancaman berkelanjutan secara global," kata ketua USCIRF Nadine Maenza, seperti dikutip dari laman resmi Council on American-Islamic Relations (CAIR).

"Dengan pengetahuan dan pengalamannya selama bertahun-tahun, Duta Besar Hussain berada di posisi yang tepat untuk memajukan promosi kebebasan beragama internasional oleh pemerintah AS," tambah Maenza.

CAIR sendiri telah mengkonfirmasi sambutan baiknya atas terpilihnya Hussain. Organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS ini mengatakan itu adalah keputusan luar biasa yang akan menyelamatkan semua komunitas.

"Ini adalah hari bersejarah bagi komunitas Muslim Amerika dan bangsa kita," kata Wakil Direktur Eksekutif Edward Ahmed Mitchell dalam sebuah pernyataan. Ia yakin, Hussain akan membela kebebasan beragama semua komunitas yang terancam oleh kefanatikan di seluruh dunia," termasuk Muslim Uyghur yang menghadapi genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Partai Komunis China," kata Mitchell.

Duta Besar IRF sebelumnya, Sam Brownback, memuji keputusan Senat AS yang menyetujui penunjukkan Hussain.

"Penganiayaan agama merajalela di seluruh dunia, dan komunitas internasional mengharapkan Amerika Serikat untuk kepemimpinan yang dapat membuat perbedaan,” katanya.

Hussain, yang dicalonkan oleh Presiden Joe Biden pada Juli, memenangkan persetujuan Senat pada Kamis (16/12/2021) dengan suara 85-5.

Pria berusia 42 tahun itu, sebelumnya menjabat sebagai penasihat Gedung Putih selama pemerintahan Obama, juga sebagai utusan khusus untuk Organisasi Kerjasama Islam dan sebagai utusan khusus AS untuk Pusat Komunikasi Kontraterorisme Strategis.

Hussain mencatat prestasinya dalam melawan antisemitisme dan membela minoritas agama di negara-negara dengan mayoritas Muslim.

Mantan juru tulis di Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-6 dan sebagai editor Jurnal Hukum Yale ini menguasai bahasa Spanyol, Arab, dan Urdu. Ia juga seorang hafiz, atau seseorang yang telah hafal seluruh Al-Qur'an dalam bahasa Arab.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani