Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNN akan Bangun Pos Pemantau di Jalur Tikus Kepri
Oleh : Ali/Dodo
Selasa | 10-07-2012 | 14:51 WIB

BATAM, batamtoday - Koordinator Staf Ahli BNN RI Irjen Pol. Abi Manyu menyebutkan maraknya peredaran narkotika di Kepri tidak dipungkiri masuk melalui pelabuhan rakyat atau pelabuhan 'tikus'. BNN akan membangun pos-pos pemantau di daerah-daerah yang dianggap rawan penyelundupan narkoba.


"Narkoba yang masuk ke Kepri, lebih banyak melalui pintu- pintu tikus. Hal inilah yang harus menjadi fokus BNNP Kepri saat ini," ujarnya.

Selain Kepri sebagai wilayah transit, Abi Manyu juga menyebutkan pos-pos pemantau di daerah-daerah rawan seperti Jakarta dan Bali juga juga akan dibangun BNN RI untuk memutus mata rantai peredaran narkotika.

Dengan adanya pos-pos pemantau di daerah rawan, diharapkan dapat mengurangi peredaran narkotika di Indonesia. Berkurangnya peredaran narkotika di Indonesia, tentu saja akan mengurangi angka pecandu narkoba di Indonesia yang sudah mencapai sekitar 4 juta orang.

"Dalam 2015, pemerintah telah mencanangkan Indonesia bebas narkoba. Untuk menggapai hal ini tentu saja sangat berat. Sehingga dengan adanya pos-pos pemantau, peredaran narkoba akan berkurang dan tentunya jumlah pecandu juga akan berkurang setidaknya dapat berkurang setengahnya saja menjadi 2 juta orang dan ini sudah merupakan prestasi yang luar biasa," ujar Abi Manyu kembali.

Dari data yang dimiliki, tambahnya, jumlah pecandu narkoba di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2,3 persen per tahunnya. Dan jumlah ini tentunya akan terus mengalami peningkatan bila pemberantasan peredaran narkoba tidak segera dilakukan.