Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Keluhkan Ranjau Paku di Batam Centre
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 09-07-2012 | 16:06 WIB


BATAM, batamtoday - Pengendara kendaraan yang sering melintas di daerah Simpang Sincom, Batam Centre, terutama pengendara sepeda motor mulai gerah dengan ranjau paku yang bertebaran di lokasi dalam beberapa waktu terakhir ini.


Akibat kejadian ini, banyak warga yang dirugikan dengan banyak ranjau paku yang bertebaran di jalanan ini. Bahkan tak hanya sekali, korban ranjau paku ini sampai beberapa kali mengalami kejadian yang sama dalam satu hari.

Diduga ranjau paku ini ditebar oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang hanya untuk meraup keuntungan semata dari kejadian ini. Sementara, dari pihak terkait tidak ada upaya pencegahan meski sudah ada laporan tentang banyaknya ranjau paku di kawasan itu.

"Jangankan hari kerja, saat hari libur ketika melintas di sana ban motor saya masih juga kena ranjau paku," keluh Dedi (28), warga Dotamana kepada batamtoday, Senin (9/7/2012).

Ranjau paku ini, lanjut Dedi, biasanya muncul ketika pengendara melintas pada saat pagi dan sore hari. Kondisi kawasan di ruas jalan itu yang gelap, dimanfaatkan oleh orang-orang untuk mencari keuntungan pribadi tanpa memikirkan orang lain.

"Diduga ini kerjaan tukang tambal ban yang pakai motor, sebab jika ada korban ranjau paku mereka selalu ada di sana," ujar Dedi.

Senada dengan Dedi, Roni (31), warga Meditrania juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, selama dua hari berturut-turut dirinya menjadi korban ranjau paku di daerah Simpang Sincom, Batam Centre.

"Hari Rabu lalu ban motor saya tambal karena kena ranjau paku. Besoknya, kena lagi di tempat yang sama di Simpang Sincom. Akhirnya, terpaksa saya ganti ban dalam," keluhnya.

Roni pun berharap pihak terkait dapat melakukan tindakan tegas terhadap para oknum tak bertanggung jawab tersebut. Sebab, sudah banyak warga yang dirugikan dan menjadi korban ranjau paku.

Diduga oknum penebar ranjau paku ini tak hanya di daerah Batam Centre, tapi juga banyak terjadi di daerah lain seperti di Tiban, Sei Temiang, Mukakuning, Sagulung dan Batuaji.