Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sampah Non Organik Padati Perairan Teluk Lengung
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 09-07-2012 | 13:20 WIB


BATAM, batamtoday - Sampah non organik seperti plastik, karet dan karung memadati perairan Teluk Lengung. Hal ini diduga kuat salah satu faktor penyebab mata pencaharian warga terkendala lantaran ikan di perairan tersebut keracunan dan mati.


Informasi yang dihimpun dari warga, keberadaan sampah berasal ini dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah seluruh Kota Batam di daerah Telaga Punggur. Selama ini, warga Teluk Lengung sudah membuat pengaduan ke beberapa pihak seperti Lurah, Camat, Pemko Batam, bahkan BP Kawasan. Namun, tak juga ada respon dan solusi dari pengaduan warga tersebut.

Sekitar 60 kepala keluar (KK) di kampung tua Teluk Lengung berpenghasilan sebagai nelayan. Tapi, sumber penghasilan warga ini menjadi terganggu karena air laut tercemari limbah beracun.

"Tak tahu lagi pak harus mengadu ke mana, sudah banyak sampah ikannya pada mati. Kami jelas tak bisa nangkap ikan, padahal sumber penghasilan kami hanya sebagai nelayan," keluh Sanidin, salah seorang warga.

Sampah non organik tersebut banyak yang bergelantungan di pohon bakau, dan banyak juga yang mengapung di permukaan laut. Karena sulit membusuk, zat kimia yang dikandungnya kemungkin bisa juga membunuh ikan-ikan yang ada di dalam laut. Kenyataannya, sudah banyak ikan yang mati di perairan tersebut.

"Sampah plastik yang paling banyak, kemarin sudah kami bersihkan tapi tetap banyak dari TPA di Telaga Punggur," jelas Naya, seorang ibu rumah tangga.