Dibutuhkan Mental Pendekar untuk Pertahankan Budaya Bangsa

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kepulauan Riau, Huzrin Hood menyampaikan dalam mempertahankan budaya sebuah bangsa sangat dibutuh mental pendekar, agar budaya bangsa tersebut bisa terjaga di tengah perkembangan zaman saat ini.

"Diperlukan mental pendekar dalam mempertahan budaya bangsa, hal tersebut tentunya dengan mempertahankan siratullrahmi antar sesama," ujar Huzrin Hood saat membuka secara resmi Musyarawarah Kabupaten (Muskab) I IPSI Bintan, di Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Minggu (21/11/2021).

Dijelaskan, Muskab I IPSI Bintan menjadi salahsatu tempat melakukan musyawarah salahsatu menyatukan hati dan meningkatkan siratuulrahim, dengan tujuan untuk kebaikan dan kemajuan bersama, hingga semua harus patuh dari hasil musyawarah yang dilaksanakan.

"Dengan semangat siratullrahmi, tentunya tidak ada yang perlu diperebutkan," tambahnya.

Namun menurutnya yang lebih penting melalui musyawarah dengan semangat kebersamaan, untuk mengembangkan pencak silat yang memang peninggalan dari para leluhur bangsa Indonesia.

Pengembangan pencak silat, tentunya tidak terbatas kedepan tentunya bila perlu menjadi salahsatu kegiatan ekstra kulikuler di sekolah-sekolah. Seperti yang sudah berjalan dibeberapa daerah di Indonesia, hal tersebut jelas guna mempertahan budaya bangsa dan melestarikan peninggalan para pendahulu.

Sementara itu, Yuwono ketua IPSI Bintan terpilih untuk priode 2021-2025 mendatang, Muskab I Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bintan, adalah tonggak untuk kebaikan organisasi kedepan, dimana agar lebih tertib baik administrasi dan prestasi.

"Guyup, rukun, maju bersama, menuju Bintan Berjaya, khususnya pencak silat dan pada umumnya," imbuh Yuwono..

Hal tersebut jelas, dengan menjaga nilai budi luhur, nilai ajaran untuk guyup dan rukun untuk membangun Bintan. Serta melalui Muskab I IPSI, salah satu wadah dalam melakukan evaluasi untuk perbaikan ke depan dan kemajuan bersama.

Editor: Yudha

---