Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mobil Kena Banjir Jangan Langsung Dinyalakan, Periksa 8 Komponen Ini biar Aman
Oleh : Redaksi
Selasa | 16-11-2021 | 10:52 WIB
banjirdibatuaji1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Memasuki akhir tahun, curah hujan di Indonesia menjadi meningkat dan banjir mulai menghantui beberapa kota di Indonesia. Banjir dapat membuat masalah pada kendaraan bermotor, salah satunya kepada mobil.

Service Manager Auto2000 Cilandak pernah berbagi tips kepada detikOto, tentang penanganan pertama ketika mobil terkena banjir. Pertama dan yang paling utama, menurut Auto2000 adalah jangan langsung menyalakan mobil.

"Sehabis mobil terendam banjir, pastikan kita tidak coba-coba menghidupkan mesin. Sekali lagi, jangan coba-coba," kata Service Manager Auto2000 Cilandak, Suparna.

Mengapa kita sangat dilarang menyalakan mobil yang terkena banjir atau tergenang air? Karena setelah terkena banjir, tentu komponen kelistrikan dari mobil banyak terendam. Ketika komponen kelistrikan tersebut dinyalakan, akan berpotensi mengalami korsleting dan membuat komponen ECU (Electronic Control Unit) hingga kabel bodi (wiring) rusak.

Tak hanya itu, ketika terkena banjir, air juga dapat masuk ke ruang bakar. Salah satu gejala yang paling umum dan fatal adalah water hammer.

"Misalnya air sempat mencapai dan terciprat ke area intake manifold, maka air akan masuk ke dalam mesin saat proses starter. Dan mesin bisa mengalami water hammer," lanjut Suparna.

Saat air banjir tersedot masuk ke ruang bakar, gejala water hammer mungkin tidak langsung terjadi. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar.

Jika mesin dipaksa saat ada air masuk ke ruang bakar yang tidak bisa dikompresi, risiko terburuknya adalah mesin jebol hingga blok silinder pecah. Penyebabnya, karena setang piston bengkok, patahan setang piston itu menonjok dinding silinder sehingga silinder mesin pecah.

Kalau sudah seperti itu, perbaikannya tentunya tak murah. Mobil harus turun mesin dan perlu diganti mesin baru jika ingin tetap dipakai. Selain mahal, perbaikannya pun membutuhkan waktu lama.

Lantas, yang perlu dilakukan oleh pemilik mobil setelah mobilnya terkena banjir adalah dengan mengecek terlebih dahulu beberapa komponen di mobilnya. Menurut Auto2000, setidaknya ada delapan komponen yang perlu diperiksa.

1. Alternator
Alternator merupakan sumber dari seluruh tenaga listrik yang ada di dalam mobil, biasanya alat ini juga dinamakan generator karena fungsinya menyuplai listrik ke aki. Meski tidak mengalami gejala yang mencurigakan, disarankan untuk tetap memeriksa bagian tersebut dan menghilangkan sisa air di dalamnya.

2. ECU
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ECU adalah Electronic Control Unit dan merupakan komponen paling vital dari kendaraan modern. Kalau ECU sampai kemasukan air maka akibatnya sangat fatal karena terdapat komponen seperti IC. Kalau ECU terkena air, mobil pasti akan mogok.

3. Soket
Meski terkesan sepele, nyatanya penting untuk memastikan dan memeriksa tidak adalah lagi air di bagian soket. Karena ketika mobil terendam air atau soket kemasukan air, soket bisa menghantar air ke listrik sehingga mengakibatkan korsleting.

4. Sekring
Sama halnya dengan soket, sekring juga penting untuk diperiksa. Pasalnya, sekring punya fungsu untuk menangkal listrik yang nyasar dan mencegah korsleting. Kalau sekring kemasukan air, kerusakan bisa bertambah parah.

5. Kompresor AC
Kalau kompresor AC kena air saat banjir, maka AC tidak bisa menyala karena magnethic switch mengalami masalah.

6. Relay
Komponen ini berfungsi sebagai switch untuk listrik berarus besar seperti dinamo starter atau lampu utama. Jika kemasukan air, mobil bisa mengalami korsleting juga.

7. Kabel-kabel
Meskipun kabel sudah dibungkus agar tidak terkena air. Tapi, kalau kabel ada celah yang terkelupas, maka bisa berakibat fatal jika terendam air.

8. Injektor
Di mobil modern, injektor juga diaktifkan melalui kelistrikan. Nosel injektor juga rawan terkontaminasi air, sehingga penting untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum menyalakan mobil.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha