Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IOJI Pastikan Kapal Vietnam Masih Mencuri Ikan di Laut Natuna Utara
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Kamis | 11-11-2021 | 14:24 WIB
A-KAPAL-VIETNAM_jpg2.jpg Honda-Batam
KIA Vietnam saat melakukan ilegal fishing di Laut Natuna Utara. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) mencatat bahwa hingga saat ini masih terdapat praktik ilegal fishing yang dilakukan Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam di Laut Natuna Utara (LNU).

Direktur IOJI, Fadilla Octaviani mengatakan, berdasarkan analisis, pihaknya menemukan bahwa masih banyak KIA Vietnam yang melakukan tindak ilegal fishing di lokasi itu.

Dijelaskannya, berdasarkan citra satelit, klaster illegal fishing oleh KIA Vietnam di Laut Natuna Utara selama bulan September 2021 terdeteksi di zona utara Laut Natuna Utara. Keberadaan KIA Vietnam juga terdeteksi di ZEE Indonesia yang merupakan wilayah sengketa dengan Vietnam.

"Sebelumnya kami mendeteksi terdapat 35 kapal ikan Vietnam berada di wilayah ZEE Indonesia yang tumpang tindih dengan klaim ZEE Vietnam. Sedangkan pada klaster illegal fishing di ZEE Indonesia di bawah garis landas kontinen, terdeteksi setidaknya 13 kapal ikan Vietnam hingga saat ini," kata Octaviani melalui telepon selulernya, Kamis (11/11/2021).

Tidak hanya itu, terdeteksinya 35 KIA Vietnam di ZEE Indonesia wilayah sengketa dan 13 KIA Vietnam di ZEE Indonesia landas kontinen di zona utara LNU ini diketahui juga tidak dilakukan penindakan oleh pihak gugus keamanan laut di Indonesia.

"Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun KIA berbendera Vietnam yang beroperasi di LNU ditangkap, baik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Keamanan Laut, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), maupun TNI AL," tegasnya.

Sementara itu, IOJI saat ini sudah tidak mendeteksi adanya Kapal berbendera China, Hai Yang Di Zhi 10 dan beberapa kapal riset lainnya yang melakukan intrusi di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia sejak akhir Agustus hingga September lalu.

IOJI menduga Kapal Hai Yang Di Zhi 10 dan beberapa kapal riset lainnya itu melakukan kegiatan survei riset di Laut Natuna Utara, hal ini diungkapkannya karena terdapat empat alasan kapal tersebut diduga tengah melaksanakan riset ilmiah kelautan atau bahkan pemetaan sumber daya alam non-hayati di ZEE dan Landas Kontinen Indonesia.

"Pertama, Hai Yang Di Zhi 10 memiliki status dan kemampuan untuk melaksanakan survei dan riset ilmiah kelautan. Kedua, kapal itu dioperasikan oleh Guangzhou Marine Geological Survey yang memiliki tugas dan fungsi dalam survei geologi kelautan dan telah berperan dalam berbagai kegiatan eksplorasi minyak dan gas China di Laut Cina Selatan," paparnya.

Selain itu, pola lintasan kapal yang mengindikasikan adanya kegiatan riset ilmiah kelautan dan Pemerintah China juga mengakui atas riset ilmiah kelautan yang dilakukan oleh Kapal Survei Da Yang Hao di ZEE Malaysia, yang pola lintasannya serupa dengan Kapal Hai Yang Di Zhi 10.

"Meski begitu, saat ini kapal-kapal riset tersebut sudah tidak lagi terdetekai berada di wilayah ZEE Indonesia," tegasnya.

Editor: Dardani