Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala Syahbandar Sebut Buku Pelaut Buatan Walter Palsu
Oleh : Ali/Dodo
Kamis | 05-07-2012 | 15:59 WIB
buku_pelaut.jpg Honda-Batam
Ilustrasi buku pelaut.

BATAM, batamtoday - Kepala Syahbandar Batam, Jhon Kennedy yang telah melihat langsung buku pelaut milik Hara, mengaku tidak pernah menandatangai buku pelaut tersebut sehngga disimpulkan buku pelaut yang diserahkan Walter, pegawai BP Kawasan di instansi tersebut adalah palsu.


"Dari fisik buku itu sudah kelihatan kalau itu palsu. Dan tanda tangan saya juga dipalsukan," ujar Jhon kepada wartawan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/7/2012).

Jhon menganjurkan, kepada Hara  dan para korban lainnya agar melapor ke polisi sehingga bisa ditindaklanjuti olehnya melalui internal. Mengingat, tambahnya, perilaku Walter sudah sangat meresahkan dan membuat rugi banyak orang.

"Kalau tentang buku pelaut, sudah banyak sekali saya terima laporannya, tapi belum ada melaporkan ke polisi secara resmi, jadi kami tidak punya dasar untuk menindaknya," kata Jhon.

Jhon juga menghimbau kepada masyarakat yang akan mengurus buku pelaut, untuk tidak sembarangan percaya dari seseorang maupun oknum pegawai yang menjanjikan cepat selesai bila buku pelat tersebut diurusnya. Jhon menegaskan untuk mengikuti prosedur melalui petugas Syahbandar yang sudah ditempatkan.

Selain buku pelaut yang dibuat Walter secara palsu, Hara dan rekan -rekannya juga mengaku telah tertipu oleh pegawai BP Kawasan yang bertugas di kantor Syahbandar. Walter menjanjikan akan mempekerjakan Hara dan rekannya di sebuh kapal besar, saat dirinya mengurus pembuatan buku pelaut tersebut.

"Dia bilang ada lowongan kerja di kapal dan besok berangkatnya, dia juga meminta biaya sebesar Rp680 ribu untuk satu orang untuk biaya administrasinya ke agen," kata Hara kembali.

Tidak hanya sejumlah uang yang diminta, Walter juga meminta seluruh sertifikat dan dokumen asli kelautan yang dimiliki Hara dan juga temannya. Karena ingin segera bekerja di kapal, Hara dan temannya memberikan seluruh dokumen asli dan sertifikat kelautan kepada Walter. Namun, janji yang dijanjikan oleh Walter tak kunjung datang dan memberi kabar.

Merasa telah dipermainkan oleh Walter, Hara dan temannya berusaha meminta seluruh dokumen asli dan sertifikat kelautan milik mereka. Setelah dikejar beberapa hari juga tidak ada kabar dari pegawai BP Kawasan ini.

Hingga akhirnya, Rabu (4/7/2012) siang, Walter mengembalikan semua sertifikat dan dokumen kelautan milik Hara dan temannya, setelah didesak. Akan tetapi, uang yang diserahkan Hara dan temannya kepada Walter sebesar Rp700 ribu, belum dikembalikan seutuhnya.

"Kemarin baru dikembalikan Rp300 ribu. Katanya sisanya sore itu, tapi tidak ada kabar sampai saat ini. Bahkan nomor telpon Walter tidak bisa di hubungi," kata Hara.

Sementara itu pihak Kepala Humas BP Kawasan, Dwi Djoko Wiwoho melalui stafnya, menganjurkan kepada Hara maupun korban lainnya untuk membuat laporan ke pihak berwajib. Menurutnya sudah banyak yang terjadi dengan hal serupa yang dilakukan oleh Walter.

"Begini saja, laporkan saja ke polisi. Karena kalau sudah begitu, sudah ada unsur penipuannya juga," katanya.