Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kongres II PSBI

Warga Batak Beri Rekomendasi Selamatkan Bangsa
Oleh : surya
Kamis | 05-07-2012 | 13:43 WIB

JAKARTA, batamtoday - Pemerintah diminta jangan hanya menjalankan negara dengan pragmatis, unjuk kekuatan maupun berbasiskan pada pemahaman sempit modernisasi yang tidak jelas. Namun harus dapat menunjukkan jatidiri yang sebenarnya. Yaitu peduli terhadap daerah, budaya dan dan adat istiadat. Sebab itulah jatidiri yang sebenarnya.



“Dengan peduli terhadap keberadaan daerah, adat istiadat dan pelestarian kebudayaan, itu akan menopang rasa kebersamaan kita dalam kehidupan berbangsa. Dalam Proklamasi kemerdekaan kita, hal ini kan telah terkandung dengan jelas.” Demikian diungkapkan Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Effendi MS.Simbolon saat membuka Kongres ke-II PSBI di Hotel Sultan, Jakarta kemarin. 

Namun tentunya seruan tidak akan cukup, jika tanpa diikuti langkah nyata. Untuk itu dalam kongres yang digelar selama tiga hari ini, PSBI menurutnya akan mencoba berkontribusi. “Dalam kongres kita akan bahas hal-hal apa saja yang akan kita rekomendasikan kepada pemerintah. Diantaranya, prinsip-prinsip Dalihan Na Tolu ditambah dengan iman. Kalau ini dilaksanakan, maka saya yakin tidak akan terlihat lagi ada ribut-ribut ditelevisi.”

Effendi menyadari benar, kalau Punguan Simbolon hanyalah bagian kecil dari bangsa ini. Namun walau begitu, tetaplah merupakan bagian yang tidak terpisahkan. “Jadi kita akan berikan sumbangsih pada negara ini. Agar jangan hanya mengadopsi hal-hal yang berbau asing semata. Tapi hukum-hukum adat, nilai tatakrama yang telah terbukti selama berabad-abad, itu pun harus diadopsi. Ini agar negara ini dapat lebih baik lagi ke depan. Dan kita tunjukkan bahwa Bangso Batak juga memiliki kesatuan masyarakat adat.”

Untuk itu selain menguatkan konsolidasi, Kongres PSBI sekaligus mempertegas dan meminta setiap anggota keluarga yang ada, dapat menjadi duta-duta dan penjaga budaya bangsa. Karena dalam Pasal 18 dalam UUD 1945 dengan tegas mengatakan negara mengakui kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup.

” Agar jangan sampai peristiwa-peristiwa klaim budaya oleh negara asing, kembali terulang. Hal ini penting, sebagai wujud tindakan. Sebab rasa prihatin saja tentunya tidak akan cukup. Tapi sekali lagi, saya bersyukur atas klaim tersebut, karena dengan demikian kita semakin terpacu untuk peduli melestarikan budaya kita. Pemerintah juga tentunya kita dorong harus lebih peka terhadap warisan budaya. Karena dengan jatidiri menyelamatkan budaya, berarti kita menyelamatkan jatidiri bangsa.”

Selain itu, Kongres kali ini menurut Effendi juga mengagendakan pemilihan pengurus pusat PSBI yang baru. Dimana nantinya akan ditabalkan pada penutupan pada Sabtu (7/7) mendatang di Gelora Bung Karno Jakarta.