Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diet Ketat Kurangi Resiko Serangan Jantung
Oleh : Redaksi/WHO
Kamis | 05-07-2012 | 11:33 WIB
Penyakit_Jantung.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi: Penyakit Jantung

JENEWA, batamtoday - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempublikasikan hasil penelitian terbaru mengenai serangan jantung dan hubungannya dengan gaya hidup manusia, termasuk pola makan. Ternyata para ahli dari badan PBB itu berkesimpulan bahwa pola makan dengan diet ketat dapat memperkecil resiko mengalami kematian mendadak akibat serangan jantung.


Menurut penelitian tersebut, mereka yang menkonsumsi lemak jenuh, kalori dan garam seperti yang terdapat pada makanan olahan, sup kemasan kaleng, memiliki resiko dua kali lebih besar mengalami penyakit kardiovaskular. 

Dikutip dari Worlhealt, Kamis(5/7/2012), penelitian ini dilakukan komparatif di negara yang sudah memperkenalkan kebijakan makanan sehat termasuk Demark, Norwegia dan Swedia, dan Inggris, juga negara yang mempekerjakan tidak ada kebijakan seperti itu. Ini menyimpulkan bahwa dengan mengubah kebijakan, Inggris, dengan populasi 62 juta, dapat menghemat hingga 30.000 nyawa setiap tahun. 

Studi ini memprediksi bahwa larangan lemak trans industri di Inggris dapat menghemat hampir 5.000 nyawa setiap tahun. Jumlah tersebut adalah angka penurunan sereangan jantung pada masyarakat sipil sepanjang periode penelitian. 

"Kebijakan yang mengurangi asupan garam dari 8,6 gram untuk 5.6g per hari dapat menghemat hampir 7,000 nyawa sementara tambahan tiga porsi buah dan sayuran dimakan setiap hari dapat mencegah 7,400 kematian," tulis WHO.

Lebih banyak orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung daripada penyebab lainnya. Penyakit ini bertanggung jawab untuk 17,3 juta kematian pada 2008, mewakili 30 persen dari semua kematian global. Penyebab utama penyakit kardiovaskular adalah penggunaan tembakau, aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan penggunaan berbahaya alkohol.