Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengawasan Penjara di Malaysia Sangat Lemah
Oleh : Redaksi/Mg
Rabu | 04-07-2012 | 11:21 WIB
38Penjara_Malaysia.jpg Honda-Batam
Salah satu penjara di Malaysia, foto:prison.go.my

KAJANG, batamtoday - Sebanyak 33 penjara utama dan 13 pusat rehabilitasi di Malaysia tidak dilengkapi dengan x-ray dan alat-alat penunjang untuk mencegah penyelundupan barang terlarang. Tidak hanya itu, dari total tersebut, lebih dari setengahnya bahkan tidak dipasang kamera pemantau (CCTV).


Kepala Pengarah Penjara, Zulkifli Omar, mengaku saat ini pihaknya cukup kesulitan akibat keterbatasan tersebut. Pengawasan terhadap dugaan aktivitas penyelundupan barang termasuk narkotika ke penjara jari cukup rumit.

"Keterbatasan alat penunjang ini membauat petugas penjara sulit melakukan pengawasan yang maksimal, terutama aktivitas penyelundupan barang terlarang," katanya dikutip batamtoday dari laman Berita Harian, Rabu(4/7/2012).

Dari total 33 penjara, hanya 17 yang memiliki CCTV. Sisanya pengawasan dilakukan oleh petugas lansung, yang tentu saja sangat terbatas. Sedangkan X-ray dan alat detektor lainya juga belum diupayakan. 

"CCTV dan alat detektor sangat penting bagi kami untuk melakukan pengawasan," kata Zulkifli Omar.

Akibat celah tersebut, aktivitas penyelundupan barang terlarang diduga masih terus berlanjut. Seperti yang terjadi pekan lalu, seorang sipir penjara yang tertangkap bersama seorang polisi saat mencoba menyelundupkan narkotika ke penjara. Bahkan dalam penyelidikan, kedua pelaku mengaku mendapat komisi hingga 50 persen dari total narkotika yang berhasil dijual di dalam penjara. 

"Kita akui, tertangkapnya sipir dan polisi beberapa waktu lalu akibat kurangnya alat penunjang sehingga pengawasan lemah, karenanya kami akan memikirkan untuk menambah alat-alat yang dibutuhkan di sejumlah penjara dalam waktu dekat ini," pungkasnya.