Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Saling Bacok di Jodoh

Dedi Segera Jalani Pemeriksaan di Polsek Batu Ampar
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 03-07-2012 | 15:19 WIB

BATAM, batamtoday - Dedi Chandra, anggota Perlawanan Rakyat (Wanra) yang menjadi korban pembacokan di kios kaki lima belakang Pos Babinsa Jodoh pada Senin lalu (25/6/2012) kini telah keluar dari rumah sakit usai menjalani perawatan medis.


Rencananya, korban akan diperiksa sebagai saksi terkait aksi pembacokan yang dialaminya itu, sebab selama ini pihak kepolisian belum mendapatkan keterangan secara resmi dari korban.

"Hari Kamis ini kita akan periksa korban, sebab dia baru pulih usai keluar dari rumah sakit," ujar Kapolsek Batu Ampar, Kompol Zaenal Abidin kepada batamtoday, Selasa (3/7/2012).

Selama ini, lanjut Zaenal, penyidik baru memeriksa tersangka dan beberapa saksi tentang kronologis pembacokan terhadap korban hingga membuat jempol tangannya putus.

"Selain tersangka, kita telah memeriksa beberapa saksi termasuk istri tersangka, sebab inti permasalahan bermula dari ancaman korban kepada istri tersangka Dayat," terangnya.

Zaenal menambahkan, namun keterangan istri tersangka Dayat tentang adanya ancaman itu masih perlu dibuktikan dalam proses penyidikan dan akan dikonfrontir dengan keterangan korban.

"Soal ancaman dari korban terhadap istri tersangka itu akan kita buktikan nanti di proses penyidikan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Batu Ampar menyatakan, pembacokan Dedi Chandra anggota Perlawanan Rakyat (Wanra) oleh Dayat murni perkelahian. Pemicunya adalah adanya ancaman dari Dedi kepada Dayat yang mengatakan akan menghabisi anak istrinya. 

Tak hanya Dedi yang mengalami luka bacok. Dayat sendiri juga terkena goresan dan tikaman sangkur yang dihunuskan oleh Dedi saat kejadian. 

"Itu sebenarnya bukan pembacokan, tapi perkelahian dua orang yang sama-sama menggunakan sajam," ujar Kanit Reskrim Polsek Batuampar Iptu Dasta Analis, Kamis (28/6/2012).

Informasi yang didapat batamtoday, awalnya, Dedi memaki Dayat dengan mengatakan kata-kata kotor. Namun Dayat saat itu tak bereaksi. Merasa tak digubris, Dedi mengumbar cerita ke para pedagang di Jodoh dengan mengatakan dirinya akan menghabisi anak dan istri Dayat. 

"Mendengar ada ancaman dari Dedi, istrinya mengadu ke Dayat. Padahal saat itu Dayat akan berangkat ke Jakarta mencari barang dagangannya. Istrinya takut kalau nanti ditinggal Dayat, akan terjadi apa-apa. Makanya Dayat saat itu dilarang berangkat ke Jakarta sama istrinya," kata Dasta. 

Kebetulan pagi itu, Dedi lewat di depan kedai Dayat. Dayat pun langsung menghentikan Dedi dan bertanya 'kalau tak suka sama aku, jangan libatkan anak istriku'.

Mendapat teguran dari Dayat, Dedi langsung emosi dan tak terima. Dedipun langsung mengeluarkan sangkur yang sebelumnya sudah dibawanya. Mengetahui lawannya mengeluarkan sajam, Dayat langsung menuju kedai dan mengambil parang dan langsung terjadi duel.

Dalam perkelahian itu, Dedi langsung terkapar kena sabetan parang dari Dayat. Sedangkan Dayat hanya terkena sabetan sangkur tepat di atas alisnya dan terkena tikaman di pipi kirinya.