Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komite II DPD RI Tinjau Lokasi Perikanan di Pulau Panggang
Oleh : Irawan
Sabtu | 11-09-2021 | 08:20 WIB
perikanan_pulau_panggang_b.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin didampingi oleh senator DKI Jakarta Fahira Idris meninjau lokasi perikanan (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin didampingi oleh senator DKI Jakarta Fahira Idris meninjau lokasi perikanan dan berdialog dengan nelayan keramba Pulau Panggang, Kepulauan Seribu dalam rangka advokasi persoalan yang dialami oleh nelayan pada Kamis (9/9/2021) lalu.

Kunjungan Pimpinan dan Anggota Komite II DPD RI ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti surat permohonan audiensi agar dapat berdialog mengenai peningkatan kualitas sektor perikanan melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), penguatan usaha budidaya perikanan, hingga kebutuhan teknologi tepat guna (TTG) untuk penguatan kapasitas produksi.

"Pada pertemuan kali ini kami membantu menyerap aspirasi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan sektor perikanan di Pulau Panggang dengan harapan dapat kami teruskan ke kementerian mitra kerja terkait agar memperoleh solusi terbaik bagi semua pihak," tegas Bustami.

Dalam kegiatan tersebut, para nelayan meyampaikan berbagai aspirasi dan permasalahan yang dihadapi oleh mereka kepada Bustami dan Fahira.

Salah satunya adalah seorang nelayan keramba ikan kerapu yang bernama Dedi. Ia mengeluhkan sulitnya memasarkan ikan hasil tangkapannya semenjak adanya pandemi Covid-19.

"Selama pandemi penjualan ikan sangat minim malah tidak ada sama sekali dikarenakan restoran dan rumah makan tutup, sehingga kami menyandarkan dari bantuan pemerintah untuk UMKM," tuturnya.

Selain itu, sejumlah kendala yang dihadapi Kelompok Pembudidaya Ikan selama pandemi Covid-19 juga disampaikan kepada Komite II DPD RI.

Di antaranya terkait kesulitan pemasaran ikan kerapu akibat adanya pembatasan sosial terhadap restoran dan rumah makan, serta kendala faktor alam terjadinya perubahan cuaca saat musim hujan.

Selain itu, nereka juga mengeluhkan adanya tumpahan minyak mentah yang mencemari perairan di sekitar Pulau Pabelokan.

"Masalah limbah minyak mentah di laut Pulau Pabelokan. Limbahnya sampai pulau panggang sehingga menyebabkan ikan mati. Kami minta bantuan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut," papar Dedi.

Editor: Surya