Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka Kelahiran Etnis Melayu di Singapura Terus Merosot
Oleh : Redaksi/Mg
Jum'at | 29-06-2012 | 10:10 WIB
Melayu.jpg Honda-Batam

Ilutrasi: pernikahan melayu

SINGAPURA, batamtoday - Angka kelahiran bayi dari etnis Melayu di Singapura mengalami penurunan tajam sejak sepuluh tahun terakhir. Setidaknya dari data yang dipublikasikan pemerintah, total penurunan selama kurun waktu tersebut mencapai 35 persen.

Seperti dikutip batamtoday dari laman resmi Divisi Kependudukan dan Bakat (NPTD), www.reach.gov.sg, Jum'at (29/6/2012), hingga akhir 2011 angka kelahiran etnis Melayu di Singapura sejatinya masih berada di posisi pertama yakni 1,64 persen, disusul etnis India 1,09 persen dan China 1,08 persen.

Namun jika dibanding data yang sama pada tahun 2000 dimana jumlah angka kelahiran etnis melayu 2,54 persen, maka terjadi penurunan yang significant yakni 35,4 persen. 

Penurunan tersebut dipengaruhi beberapa faktor diantaranya usia kawin meningkat. Dimana para lajang etnis Melayu lebih memilih untuk hidup membujang daripada menjalin rumah tangga sejak usia dini. 

Dari statistik yang dihimpun NPTD, laki-laki Melayu yang berusia 30-34 yang memilih tidak berumah tangga meningkat dari 33 persen pada tahun 2000 menjadi 44 persen pada 2011. Sedangkan kaum Perempuan yang melakukan pilihan sama, mengalami peningkatan dari 22 persen menjadi 31 persen. 

Kenyataan tersebut yang disinyalir menjadi penyebab penurunan angka kelahiran dari etni Melayu.

Sementara itu, data angka kelahiran dari perkawinan warga Singapura dengan penduduk asing justru mengalami peningkatan yang luar biasa. Adanya peraturan pemerintah yang mempermudah perkawinan antara penduduk Singapura dan penduduk negara lainnya, membuat prosentase angka kelahiran dari pasangan berbeda negara ini dari 21 persen pada tahun 2000 menjadi 31,8 persen pada akhir 2011.