Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pingin Juara Terus Menerus Olimpiade Matematika Seperti Mischa dan Devon? Ini Rahasianya
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-08-2021 | 14:36 WIB
A-mischka-aoki-dan-devonjpeg_jpg2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mischa dan Devon berhasil mengumpulkan 33 medali Olimpiade Matematika selama pandemi. (Foto: Ditjen IKP Kementerian Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Nama kakak beradik Mischka Aoki (12) dan Devon Kei Enzo (11) tengah menjadi sorotan karena mereka berhasil menyabet 33 medali Olimpiade matematika dan sains internasional.

Namun, menurut keduanya selain medali, banyak hal yang mereka dapatkan dari mengikuti Olimpiade.

"Ikut Olimpiade bukan hanya mengasah otak, tapi banyak hal-hal lainya yang kita bisa pelajari, kita belajar tentang komitmen dan dedikasi untuk meraih yang kita mau, kita juga belajar tentang tekad untuk berjuang," kata Mischka pada CNN Indonesia, Jumat (20/8/2021).

Sebelumnya, Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo mendapatkan medali di Olimpiade Matematika Internasional World Mathematics Invitational (WMI) 2021.

Pada perhelatan itu, Devon Kei Enzo meraih penghargaan terbaik, Diamond Medal. Sementara, Mischka Aoki merebut medali Silver. Kedua kakak beradik itu adalah siswa kelas 8 dan 7 di ACS Jakarta.

Sebelum perhelatan ini, mereka sudah menyabet 32 medali selama pandemi.

Mischa mengaku mereka tak pernah gagal dalam setahun terakhir. "Paling jelek kita dapet perunggu," ujarnya ramah.

Dengan medali sebanyak ini dalam setahun, maka jika dirata-rata, mereka setidaknya mengikuti lomba setiap dua minggu sekali.

"Ada memang bulan-bulan tertentu dimana kita harus mengikuti lomba hampir setiap minggu, dan kalau ada upcoming competition kita harus belajar setiap hari," terang Devon.

Mengikuti Olimpiade matematika dan sains merupakan keinginan dari Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo sendiri. Meski waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk belajar, mereka mengaku tetap menikmatinya. Mereka pun kerap mencoba soal-soal yang lebih sulit, jauh di atas kemampuan mereka agar bisa terus berkembang.

Sebab, menurut Devon, dengan cara ini mereka bisa mencari cara agar bisa menghitung lebih cepat. Sehingga, mendapat sisa waktu lebih banyak untuk mengecek kembali hasil jawaban mereka saat mengikuti Olimpiade.

"Mengikuti Olimpiade memang sesuatu yang kita mau karena memang yg kita suka, karena kami suka tantangan, lewat kompetisi ini kita banyak belajar hal baru," kata Devon.

Waktu bermain mereka pun tidak sebanyak anak-anak lain, namun saat ada waktu luang, mereka selalu menggunakannya untuk bermain.

"Kita tidak bermain seperti anak lain, tapi kita tetap main dan senang-senang, kita selalu main bersama, membagi waktu untuk bermain," tambahnya.

Menurut Mischka, masa kecil tetap harus dinikmati.

"Penting untuk menikmati masa kecil. Kita harus menikmati momen itu, karena kalo kita udah besar nanti, gak bisa membawa kembali masa-masa kecil lagi," katanya.

Keuntungan lain mengikuti lomba menurut Devon adalah kemampuan untuk dapat memecahkan masalah pada soal matematika dan perhitungan. Keahlian ini pun berguna di kehidupan nyata karena mereka mengaku jadi belajar untuk dapat memecahkan masalah dan mencari solusi dalam hidup sehari-hari.

Tidak cukup sampai di situ, kakak beradik itu mengaku menjadi lebih bersyukur dan menghargai setiap pencapaian mereka.

Saat ditanya soal kegagalan, mereka menjawab tidak takut akan hal tersebut. "Kalau kita ga pernah takut, karena kita tahu kalau gagal harus bangkit dan berjuang, Justru dari kegagalan bisa jadi suatu dorongan untuk kita. Memperbaiki diri dan menantang kita untuk jadi lebih baik lagi," kata Mischka.

Menurutnya kegagalan juga merupakan sesuatu yang wajar. "Tentu ada kecewa tapi itu oke, tapi setelah itu kita harus bangkit dan berusaha kalo murung terus ga akan maju, kita ga boleh menyerah." Tambahnya.

Kakak beradik ini tidak pernah merasa bersaing antara satu sama lain. Didikan dari kedua orang tua, menjadikan mereka saling mendukung dan mengasihi satu sama lain

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani