Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GKR Hemas Sebut Vaksin itu Garda Terdepan Penangkal Covid-19
Oleh : Irawan
Kamis | 19-08-2021 | 13:44 WIB
gkr_hemasb.jpg Honda-Batam
Anggota DPD asal DI Yogyakarta GKR Hemas (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Roadshow Vaksinasi Merdeka yang diselenggarakan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) DIY masih terus digalakkan.

Setelah sukses menyasar ribuan warga Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekan Republik Indonesia, kegiatan vaksinasi itu diselenggarakan di Sleman City Hall (SCH) untuk menyasar masyarakat yang berdomisili di Sleman, pada Selasa (17/8/2021).

Selain LKNU DIY, Dosen Universitas Alma Ata Yogyakarta tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini didukung oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Hilmy Muhammad, serta Sleman City Hall sebagai penyedia tempat.

Relawan yang terlibat dari berbagai organisasi, antara lain PCNU Sleman, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, Ansor-Banser, dan Balai Kesehatan Masyarakat (BKM) Ali Maksum Krapyak.

Ditemui saat proses vaksinasi, GKR Hemas menyatakan bahwa kegiatan vaksin merupakan cara paling ampuh untuk melawan persebaran Covid-19.

"Saya menghimbau kepada masyarakat, untuk mencegah Covid itu meluas, caranya adalah dengan vaksin. Kita harus yakin, vaksin itu garda terdepan menangkal Covid. Semakin banyak masyarakat yang mendapatkan vaksin, semakin cepat kita bisa keluar dari kondisi saat ini," kata Permaisuri Keraton Yogyakarta tersebut.

Melihat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin, Senator asal Yogyakarta yang akrab disapa Gus Hilmy, menyatakan bahwa kegiatan vaksinasi harus dilaksanakan di tempat-tempat umum dan dekat dengan masyarakat.

Vaksinasi di puskesmas dan rumah sakit kurang mendapatkan apresiasi masyarakat dan terlalu sektoral. Di fasilitas kesehatan tersebut, biasanya hanya melayani warga ber-KTP lokal.

"Ini kan program nasional. Mestinya tidak perlu lagi melihat alamat dalam KTP. Setiap yang ber-NIK, wajib mendapatkan vaksin. Karena capaian kita akan dihitung secara nasional. Logikanya, kalau yang divaksin hanya KTP Jogja, sementara nonlokal susah mendapatkan vaksin padahal dia hidup di Jogja, nantinya akan merepotkan juga. Maka tidak perlu pilih-pilih KTP. Cus aja," kata Gus Hilmy sambil bergaya menyuntik ketika ditemui di lokasi vaksin.

Selain itu, menurut anggota Komite III DPD RI yang membidangi kesehatan tersebut, pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes), perlu memberi kepercayaan dan mempermudah pihak swasta yang ingin membantu program pemerintah.

"Kami sudah melakukan di beberapa tempat, dan nyatanya, alhamdulillah mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Beberapa pihak lain juga ingin menyelenggarakan vaksinasi. Bila perlu, Dinkes menawarkan kepada lembaga atau ormas yang sekiranya siap mengadakan vaksin, seperti juga sekolah, pesantren, dan lain sebagainya. Dibantu nakes dan anggarannya, sehingga sasarannya makin meluas," kata salah satu pengasuh Pesantren Krapyak tersebut.

Ketua penyelenggara Ali Machfud menyatakan bahwa peminat di Sleman sangat luar biasa. Dosis yang disediakan tidak sebanding dengan pendaftar. Beruntung mendapatkan dosis tambahan ketika vaksinasi berlangsung dari Dinas Kesehatan D.I. Yogyakarta.

"Total semua jadi 3000 dosis vaksin. Alhamdulillah masih lancar dan resmi ditutup jam 14.00. Terima kasih masyarakat Sleman dan DIY," ujar pria yang juga ketua LKNU tersebut.

Ali juga menyebutkan Vaksinasi Merdeka akan dilanjutkan untuk menyasar masyarakat di Gunungkidul dan Kulonprogo. Ia berharap pemerintah kabupaten dan dinas setempat turut mendukung kegiatan vaksinasi ini karena antusiasme masyarakat sangat tinggi.

Editor: Surya