Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dianggap Rugikan Investor Miliaran, Pemilik Waralaba Cerdas Laundry Dipolisikan
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 16-07-2021 | 14:04 WIB
A-LAPORAN-CERDAS-LAUNDRY.jpg Honda-Batam
Surat tanda terima laporan investasi laundry di Bareskrim Mabes Polri. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemilik waralaba Cerdas Laundry, Didik Mulato, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri oleh para investor dalam kasus dugaan penipuan investasi pada, Rabu (14/7/2021). Total kerugian sementara yang dilaporkan kepada polisi mencapai belasan miliar rupiah.

Kuasa Hukum Para Investor yang melapor, Asni Damanik, mengatakan jumlah kerugian itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya investor yang melapor. Ia mengungkapkan investasi di bisnis laundry ini ditawarkan oleh Didik Mulato melalui seminar online Komunitas Bisnis Digital (KBD) sejak November 2020.

"Yang kami laporkan bukan hanya Didik Mulato, tapi semua tim yang membantu dia," kata Asni Damanik melalui keterangan resminya, Kamis (15/7/2021).

Laporan tersebut sudah diterima polisi. Asni menuturkan para investor akhirnya melaporkan kasus ini karena Didik Mulato tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan masalah. Investor yang melaporkan kasus ini berasal dari 13 provinsi.

"Kami yakin korban lain masih banyak. Apalagi sampai saat ini Didik Mulato masih mengadakan seminar online setiap minggu. Saat ini, investor yang mengajukan lisensi waralaba Cerdas Laundry mencapai 1.012 orang. Jangan sampai ada korban-korban lain," ungkap Asni.

Ketua Forum Investor Cerdas Laundry, Heriyanto, menjelaskan dalam investasi ini Didik Mulato mewajibkan setiap investor membeli lisensi senilai Rp 15 juta sampai akhir 2020. Harga lisensi naik menjadi Rp 25 juta sejak awal 2021.

Selain itu, investor harus menyiapkan investasi antara Rp 275 juta sampai Rp 375 juta untuk memiliki outlet yang nantinya dikelola penuh oleh Didik Mulato.
Investor dijanjikan keuntungan bulanan Rp 30 juta untuk outlet dengan 5 mesin dan keuntungan Rp 70-an juta untuk outlet dengan 10 mesin. "Tapi, janji itu tidak pernah terbukti," kata Heriyanto.

BACA JUGA: Klarifikasi Berita 'Ratusan Investor Tertipu Investasi Bodong Cerdas Laundry'

Selain janji keuntungan yang tidak terbukti, puluhan outlet di berbagai daerah juga tidak jelas kelanjutannya. Salah satu investor dari Pontianak, Dr Warneri mengungkapkan Didik Mulato dan timnya tidak ada yang bisa dihubungi.

"Saya sudah setor Rp 209 juta, tapi tidak dapat apa-apa," ungkap Warneri,
Sejak pertengahan Mei 2021, Didik Mulato disebut meninggalkan Sukoharjo, Jawa Tengah dan tidak kembali sampai sekarang.

Kumparan sudah mencoba menghubungi Didik Mulato terkait pelaporan tersebut. Namun, Didik Mulato belum memberikan tanggapan.

Sumber: Kumparan.com
Editor: Dardani