Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masukknya Investasi Perlu Dipermudah

TPT Kepri Tertinggi se-Indonesia, Wirya: Lapangan Kerja Perlu Diperbanyak
Oleh : Putra Gema
Jumat | 14-05-2021 | 19:26 WIB
wirya-kepri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Wirya Putra Silalahi. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Angka pengangguran di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berada di urutan teratas se-Indonesia, sesuai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2021.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, jumlah pengangguran TPT mencapai 10,12 persen, bahkan berada di atas rata-rata nasional yang sebesar 7,07 persen.

Diketahui, sebanyak 142.593 penduduk usia kerja di Kepri menganggur akibat terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26.405 orang di antaranya menganggur karena tidak memperoleh lapangan pekerjaan.

Sementara 9.216 orang menganggur karena mengalami pengurangan jam kerja dan 98.782 orang penduduk lainya karena di PHK akibat Covid-19. Sisanya 8.190 orang merupakan penduduk usia kerja namun bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kepri, Wirya Putra Silalahi mengatakan, salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di Kepri karena berkurang drastisnya Wisatawan Mancanegara (Wisaman) ke Kepri khususnya Kota Batam.

"Bisa jadi, ini dampak berkurangnya secara drastis Wisman ke Batam, berkurang dari 160 ribu per bulan jadi sekitar 1.500 kunjungan per bulan," kata Wirya, Jumat (14/5/2021).

Dengan minimnya wisman tersebut, dia berharap Pemerintah Daerah dapat terus menggenjot angka perekonomian di Kepri dengan terus mendatangkan investor.

Tidak lupa, Wirya juga mengingatkan Pemprov Kepri untuk mempermudah pengurusan masuknya investor ke Kepulauan Riau dan memberikan treatment khusus agar investor mau berinvestasi di Kepulauan Riau.

"Pemprov harus mengajak investor untuk membuat industri atau usaha baru di Kepri. Itu akan menyerap banyak pekerja. Caranya mempermudah investor masuk dan beri kemudahan dan pancing dengan berbagai insentive," tutupnya.

Editor: Gokli