Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pria Keji Ini Tahunan Sekap dan Siksa Istri, Anak dan Neneknya
Oleh : Harjo
Jum\'at | 07-05-2021 | 18:04 WIB
sekap-siksa.jpg Honda-Batam
Polsek Bintan Utara saat merilis pengungkapan kasus KDRT yang disertai penyekapan, Jumat (7/5/2021). (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Polsek Bintan Utara berhasil mengungkap kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan seorang suami terhadap istri, anak dan neneknya. Korban juga disekap selama beberapa tahun. Pelaku bahkan menyiksa istrinya, Pujiati (31), dengan tidak manusiawi.

Suami yang sangat keji itu diketahui bernama Anam alias S (36), yang saat ini sudah mendekam di sel tahanan Polsek Bintan Utara untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suharjono, menjelaskan, kasus KDRT ini terungkap setelah tetangga korban memberanikan diri untuk melapor ke Bhabinkamtibmas setempat. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata apa yang diadukan warga itu benar adanya.

"Korban, yang merupakan istri pelaku mengalami penyiksaan hingga patah tulang, luka permanen hingga buta. Kekerasan ini mulai terjadi sejak awal 2020 lalu," kata Suharjono, saat konfrensi pers di Mapolsek Bintan Utara, Jumat (7/5/2021).

Lanjut Kapolsek, beberapa barang bukti yang digunakan pelaku meyiksa korbannya juga sudah diamankan penyidik. Seperti sapu, hanger, gembol, anak kunci dan palu.

Selain itu, ada juga tang yang digunakan pelaku untuk mencabut gigi korban, gelas untuk menyiram, serta tali untuk mengikat korban di tiang salah satu rumahnya.

"Setelah kita datangi TKP, korban kita evakuasi ke RSUD Engku Haji Daud untuk dirawat. Pelaku sudah kita tahan," jelas Suharjono.

Sementara pelaku (Anam) mengakui penyiksaan itu dilakukan dalam kondisi sadar. Adapun alasan melakukan perbuatan keji tersebut, karena awalnya melihat ibunya selingkuh dengan orang lain serta mencurigai istrinya juga selingkuh.

Karena kecurigaannya itu, Anam pun nekad menyiksa dan menyekap istrinya, anaknya serta neneknya sebagai pelampiasan rasa kesalnya. Bahkan, kata Anam, penyekapan itu sudah terjadi beberapa tahun.

Editor: Gokli