Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dunia Beraksi Kurangi Limbah Makanan
Oleh : Redaksi
Senin | 18-06-2012 | 11:59 WIB

BATAM, batamtoday - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) beserta mitra beraksi mengurangi jumlah makanan yang hilang dan terbuang.

 

“Dengan 900 juta penduduk yang saat ini mengalami kelaparan dan satu triliun dolar yang dipertaruhkan, aksi bersama untuk mengurangi makanan yang hilang dan terbuang bisa meningkatkan keamanan pangan, kualitas hidup dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” ujar Gavin Wall, Direktur Divisi Agro-industri dan Infrastruktur Pedesaan FAO, pekan lalu. 

FAO dan mitra menggelar program SAVE FOOD yang telah diluncurkan sejak tahun 2011. Program ini bertujuan mengurangi hilangnya 1,3 miliar ton makanan yang hilang atau terbuang setiap tahun yang nilainya mencapai US$1 triliun/tahun. Kampanye ini saat ini telah melibatkan 50 mitra di seluruh dunia.

Sepertiga makanan yang diproduksi dunia terbuang atau hilang, bersamaan dengan hilangnya sumber daya alam yang digunakan untuk memroduksi makanan tersebut. Nilai makanan yang terbuang dan hilang di negara maju mencapai US$680 miliar dan US$310 miliar di negara berkembang. 

FAO, bersama dengan Messe Düsseldorf GmbH dan Interpack mengajak sektor swasta dan organisasi nirlaba untuk terlibat membenahi sistem rantai makanan guna mengurangi jumlah makanan yang hilang dan terbuang. 

Teknologi, investasi, koordinasi dan praktik-praktik modern baru – mulai dari saat makanan diproduksi hingga dikonsumsi – penting untuk membantu mengurangi makanan yang hilang dan terbuang.

FAO mencatat, fenomena hilangnya dan terbuangnya makanan, terjadi di semua rantai pasokan. Dampak kehilangan dan terbuangnya makanan di setiap negara berbeda. 

Di negara berkembang, hilangnya makanan berdampak besar pada petani kecil. Sekitar 65% peristiwa kehilangan makanan terjadi saat produksi, paska panen dan saat pemrosesan makanan. 

Di negara maju, limbah makanan banyak dihasilkan oleh peritel dan konsumen karena kebiasaan mereka yang suka “membuang makanan sembarangan” (throw-away mindset). 

Jumlah limbah makanan per penduduk di wilayah Eropa dan Amerika Utara mencapai 95-115 kilogram setiap tahun. Sementara konsumen di wilayah Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan dan Tenggara membuang 6-11 kilogram makanan setiap tahun.