Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

15 Tahun Jadi Jukir, Mengajari Antok Makna Hidup dan Rasa Syukur
Oleh : Syajarul Rusydi
Senin | 22-03-2021 | 15:36 WIB
A-ANTOK-JUKIR.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Antok, juru parkir yang belajar makna hidup dan rasa syukur (Foto: Syajarul Rusydi)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Antok, seorang juru parkir di Jalan Barek Motor, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, melalui hari-harinya dengan penuh semangat dan rasa syukur. Keramahannya membuat Antok banyak dikenal orang, bahkan tak sedikit yang senang motornya diparkirkan oleh Antok.

Menceritakan masa lalunya, Antok bukanlah orang yang memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Masa lalunya yang suram itu diakuinya sebagai pelajaran hidup yang telah banyak mengajakarkannya rasa syukur.

"Saya bersyukur saat ini, meskipun hanya bekerja sebagai juru parkir, setidaknya kebutuhan sehari-hari terpenuhi, meskipun terkadang kurang," tutur Antok saat ditemui di Kijang, Senin (22/3/2021).

Pria yang banyak coretan tato di tubuhnya itu mengatakan, pendapatan selama menjadi juru parkir tidaklah banyak, namun sudah cukup untuk menafkahi anak dan istrinya.

"Kalau pendapatan gak tentu, kalau untuk kaya ya gak bisa. Tapi alhamdulillah bisa buat beli beras dan kebutuhan lainnya," lanjut Antok.

Wajah sangarnya, berbanding terbalik dengan hatinya yang lembut. Antok tak pernah memaksa orang untuk membayar parkir kepadanya. Ucapan terima kasih pun sudah cukup membayar keringatnya usai merapikan sepeda motor dan mobil orang yang memakai jasanya.

"Kalau dikasih ya kita ambil, tapi kalau gak ya gak apa apa. Rezeki udah diatur kok, cukup ucapan terima kasih saja saya sudah senang," ucap Antok.

Lima belas tahun berlalu, Antok masih menggeluti pekerjaannya sebagai juru parkir. Anak-anak Antok pun sudah tumbuh dewasa, meski demikian anak anaknya itu tak pernah malu akan pekerjaan sang ayah.

"Keluarga mendukung, baik anak maupun istri. Justru mereka bangga bapaknya kerja kayak gini, kan mencari rezeki yang halal," ujar Antok.

Di sisa hidupnya Anto tak berharap banyak, ia hanya ingin membahagiakan orang-orang di sekitarnya. Menjalani hidup dengan penuh rasa bersyukur, menerima rezeki sesuai apa yang sudah diberikan.

"Kita ini udah gak muda lagi, seperti ini saja gak apa. Yang penting kita bersyukur, tidak mengganggu ketenangan orang lain, masa lalu biar la menjadi pelajaran serta koreksi kita untuk ke depannya, agar menjadi lebih baik lagi," tutur Antok mengakhiri.

Editor: Dardani