Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sadis! Istri Hamil 6 Bulan Dilempar Pisau Hingga Tewas
Oleh : Hadli
Minggu | 14-03-2021 | 14:32 WIB
terbit_batam.jpg Honda-Batam
Terbit Sitepu (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sadis.... Gara-gara cekcok soal makanan yang diberi tetangga, Terbit Sitepu nekat melempar pisau ke sang istri yang tengah hamil 6 bulan. Akibatnya korban meregang nyawa, usai pisau yang dileparkan menancap di lehernya.

Direktur Ditreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto menuturkan, peristiwa tragis ini terjadi di rumah yang ditempati mereka, di Tanjunguma RT 03/RW 01, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kamis (11/03/2021) sekira pukul 19.00 Wib.

Ketika itu, kata Arie, Terbit Sitepu (28) yang baru pulang dari rumah abangnya menegur dan memarahi istrinya, Ayu Kasyanty (28), yang tengah makan mie lontong putih pemberian dari tetangga.

"Kan sudah saya bilang dari dulu kalau ada yang ngasih kamu makan tunggu saya dulu balik ke rumah, kita nggak tau makanan apa yang diberikan sama orang," tutur Arie menirukan ucapan pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai penjual buah keliling, Minggu (14/03/2021).

Dalam situasi itu, kemudian pelaku menendang wajan yang berisikan minyak. Akibatnya minyak sisa gorengan itu berserakan di lantai. Sang istri pun mengeluh.

"Aku udah capek-capek goreng kerupuk, kamu tumpahkan minyak itu," kata Ayu seperti pengakuan Terbit.

Tidak sampai di situ, adu mulut antara Pasutri ini pun berlanjut hingga fisik. Korban sontak memukul bagian bahu kiri pelaku, dan pelaku membalas dengan pukulan ke bagian wajah korban.

Usai memukul suaminya, korban ke ruang tamu sambil terus cek-cok mulut dengan pelaku. Selanjutnya korban kembali mendorong pelaku dari belakang kemudian pelaku terdorong ke depan kulkas.

Pelaku yang terdorong di depan kulkas melihat ada pisau di atas kulkas, pelaku langsung mengambil pisau tersebut dan melemparkan pisau dapur itu ke arah korban hingga menancap di leher sebelah kiri korban.

"Saat kejadian, kedua anak pasutri ini sedang bermain di depan rumah, dan secara spontan pelaku langsung mendekati korban dan mencabut pisau tersebut dan meletakkan di lantai ruang tamu," kata Arie.

Pelaku sempat ke luar rumah dan berteriak minta tolong, namun warga tidak ada yang mendengar. Akhirnya pelaku beserta ke-2 anknya membawa korban ke klinik Bidan Santi di Tanjunguma. Namun ditolak dikeranakan korban mengalami pendarahan.

Kemudian pelaku menitipkan ke-2 anaknya di rumah bidan tersebut dan pelaku membawa korban ke Puskesmas Lubukbaja.

Sesampainya di sana pelaku langsung membawa korban ke dalam untuk penanganan, namun pihak puskesmas kembali menolak. Selanjutnya pelaku dibantu oleh 1 orang warga sekitar Puskesmas untuk membawa korban ke Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) menggunakan sepeda motor.

Sesampainya di RSHB, korban langsung ditangani oleh tim medis. Pihak rumah sakit menyuruh pelaku mengambil kain sarung untuk korban.

"Kemudian pelaku kembali ke rumah. Pada saat pelaku masuk ke dalam rumah, pelaku melihat pisau berlumuran darah yang berada di lantai ruang tamu. Pelaku langsung mengambil pisau tersebut dan mencuci di kran air yang berada di dapur rumahnya. Setelah itu pelaku langsung meletakkan pisau tersebut di kamar mandi rumahnya," jelas Arie.

Pelaku pun kembali ke RSHB. Namun, setiba di rumah sakit, pihak RSHB pun menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

Arie menambahkan, setelah mendapati informasi itu pihaknya langsung terjun ke TKP besama Polsek Lubukbaja.

Sementara korban dibawa langsung oleh pihak RS Harapan Bunda dan anggota menggunakan mobil Ambulance ke RS. Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Pelaku saat ini telah diamankan di Polsek Lubukbaja untuk penyidikan lebih lanjut dan pelaku telah mengakui perbuatannya. Saat ini jenazah berada di RS. Bhayangkara," tutup Arie.

Editor: Surya