Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelabuhan Berakit Bintan, Bangunan Mangkrak Diselimuti Semak Belukar
Oleh : Syajarul Rusydy
Jum\'at | 12-03-2021 | 19:36 WIB
semak-belukar.jpg Honda-Batam
Kondisi Pelabuhan Berakit Bintan penuh semak belukar, akibat tak kunjung difungsikan, Jumat (12/3/2021). (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pelabuhan Berakit di Kabupaten Bintan, yang dibangun pada 2010 silam dengan anggaran Rp 60 miliar, kondisinya kini semakin memprihatinkan.

Pelabuhan yang digadang menjadi pelabuhan internasional itu, sudah diselimuti semak belukar dan rumput ilalang berbaris rapi di sekitar pelabuhan tersebut.

Entah apa nasibnya, apakah menjadi pelabuhan mangkrak, atau hanya pajangan untuk meramaikan sudut Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong?

Pelabuhan yang dibangun era kepemimpinan Bupati Bintan Ansar Ahmad yang kini menjabat Gubernur Kepri itu, tidak dapat beroprasi lantaran alur yang dangkal. Butuh banyak anggaran yang dikeluarkan untuk melakukan pengerukan alur.

Pada tahun 2018 lalu, Kepala UPP Tanjunguban, Fahrin Riza, yang dikonfirmasi kapan pelabuhan tersebut mulai beroperasi, belum bisa memberi kepastian. Dia malah mengaku masih menunggu kesiapan calon operator.

"Kita sudah bertemu sama calon operator pada Oktober 2018 lalu, tetapi belum ada jawaban pasti dari mereka. Nanti kalau ada kabar selanjutnya, saya kabari," kata Fahrin kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (4/1/2018).

Tahun tahun demi tahun berlalu, sempat terendus kabar Pebuhan Internasional Berakit, Bintan yang statusnya ditetapkan sebagai pelabuhan mangkrak oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan atensi tersendiri dari Markas Besar TNI.

Mabes TNI tertarik untuk menjadikan Pelabuhan Berakit sebagai kepentingan Komando Wilayah Pertahanan Barat.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Jamhur menilai lokasi tersebut strategis untuk menjadi basis militer. "Mabes TNI tertarik untuk memanfaatkan Pelabuhan Berakit di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Pemanfaatan pelabuhan itu untuk memperkuat fasilitas pertahanan keamanan di kawasan perbatasan," ujar Jamhur dalam pemberitaan yang dimuat Diskominfo Provinsi Kepri pada Jumat (9/8/2019) lalu.

Yang pasti, pengoprasi pelabuhan itu sangat dinanti nanti oleh masyarakat, terkhus masyarakat Desa Berakit dan sekitar. Pasalnya jika memang broprasi, ada harapan pelabuhan tersebut dapat meningkatkan prekonomian masyarakat, terlebih dengan wacana turis turis yang bakal singgah di pelabuhan tersebut.

"Kami sangat berharap sekali, pelabuhan itu dapat beroprasi. Jika dilihat kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, uang miliaran Rupiah hilang begitu saja," ujar Wawan, salah seorang pemuda Berakit, Jumat (12/3/2021).

Editor: Gokli