Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penghematan Pengadaan Migas 2010 Capai Rp 870 Miliar
Oleh : Aan
Rabu | 09-02-2011 | 15:25 WIB
Pembukaan_BP_MIgas.jpg Honda-Batam

Pembukaan -  rapat kerja Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Hulu Migas, di Batam

Batam, batamtoday – Penghematan biaya pengadaan barang dan jasa di industri hulu minyak dan gas bumi pada tahun 2010 mencapai US$ 96,5 juta atau sekitar Rp 870 miliar. Jumlah ini didapat melalui berbagai kontrak pengadaan bersama dan transfer material yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama (KKS). Pengadaan bersama menyumbang sekitar US$ 66,7 juta, sedangkan kontribusi transfer material sebesar US$ 29,8 juta.

“Pencapaian ini melebihi target penghematan pada 2010 yang sebesar US$ 75 juta,” kata Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), R. Priyono saat membuka rapat kerja Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Hulu Migas, di Batam, Rabu (9/2).

Pertemuan tersebut dihadiri Deputi Umum, BPMIGAS, A.S Rizal Asir, Presiden Premier Oil, Roberto Lorato, Presiden Hess Indonesia, Steve Mc. Nally, dan Direktur Bisnis Banking Bank BNI, Krishna Suparto, serta ratusan peserta perwakilan BPMIGAS, perbankan, dan kontraktor KKS.

Priyono menjelaskan, kinerja tahun 2010 jauh melebihi penghematan pada 2009 yang sebesar US$ 61,93 juta dengan rincian pengadaan bersama sebesar US$ 35,42 dan pemberdayaan material sebesar US$ 26,51 juta. Oleh karena itu, kata dia, BPMIGAS tidak ragu untuk menaikkan target penghematan tahun 2011 menjadi US$ 105 juta. Rinciannya, US$ 75 juta untuk penghematan pengadaan bersama, dan US$ 30 juta untuk transfer material.

“Kami optimis target tersebut bisa dilewati,” kata dia.

Pengadaan bersama dan transfer material antar kontraktor yang telah berjalan, antara lain, penggunaan gudang dan fasilitas, transportasi laut dan udara, operasi bersama penyelidikan seismik tiga dimensi, serta kontrak bersama penggunaan rig untuk pemboran maupun workover.

Saat ini, telah eksis enam forum pengadaan barang dan jasa di seluruh wilayah Indonesia, yakni Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Natuna, dan Offshore North West Java (ONWJ). Dalam waktu dekat akan dibentuk forum serupa untuk wilayah Papua dan Maluku.

Rizal menambahkan, forum pengadaan barang dan jasa, tidak hanya bermanfaat dalam menghemat waktu dan biaya. Forum terbukti ampuh menumbuh kembangkan pengusaha daerah untuk lebih berpartisipasi pada kegiatan usaha hulu migas.

“Kerjasama antara kontraktor KKS, penyedia barang dan jasa, serta perbankan nasional pun meningkat,” katanya.