HAMBURG, batamtoday - Akhir bulan Juni 2012, dengan menyesal diumumkan bahwa museum The Beatles di Hamburg, Jerman, akan ditutup. Kurangnya pengunjung disebut sebagai penyebab utama karena tidak bisa menutupi pengeluaran untuk merawat museum tersebut.

Manajer museum, Folkert Koopmanns berbicara kepada surat kabar setempat, museum itu dikunjungi hanya 150 ribu orang sejak buka pada Mei 2009. Padahal, di dalamnya ada sekitar 1000 memorabilia dan lokasinya sendiri terletak persis di tempat di mana The Beatles pernah konser di Hamburg di awal tahun 60-an. 

"Kami mengalami defisit yang besar. Tidak ada solusi lain, selain menutup museum ini. Menutupnya adalah bentuk tanggung jawab kami," ujar sang manajer, "Sebuah museum privat untuk sebuah band sebesar The Beatles membutuhkan dukungan publik. Faktanya, kami harus benar-benar berjuang agar orang tertarik. Dan itu pengalaman tidak menyenangkan."

"Selama 3 tahun, kami menjaga harapan kami. Sayangnya hanya sedikit orang yang antusias pergi ke kota di mana John Lennon sendiri mengakui kehilangan perjakanya," tukas Folkert.

Tidak diketahui bagaimana kelanjutan nasib barang-barang yang dipamerkan di dalam museum tersebut. Apakah akan dilelang atau disimpan, belum ada keputusan. Folkert mungkin gagal membuat Beatlemania berbondong-bondong memenuhi museum, tetapi popularitas band yang mengubah musik dunia itu tidak juga berkurang. Dari generasi ke generasi, tidak berkurang penggemar The Beatles, namun justru bertambah.