Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Realisasi Investasi RI Tembus Rp 826,3 Triliun di 2020
Oleh : Redaksi
Senin | 25-01-2021 | 12:41 WIB
ilustrasi-investasi12.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp 826,3 triliun sepanjang 2020. Realisasi itu mencapai 101,1 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 817,2 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah investasi pada periode Januari-Desember 2020 naik 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 809,6 triliun.

Bahlil merinci realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 413,5 triliun atau 50,1 persen dari total investasi.

Realisasi PMDN naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 386,5 triliun.

Selanjutnya, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 412,8 triliun atau 49,9 persen dari total investasi. Realisasi PMA justru turun 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 423,1 persen.

"Peran PMDN bisa dilihat, tidak bisa beda-bedakan PMA dan PMDN. PMDN benteng pertahanan investasi di era pandemi," ujar Bahlil dalam paparan Realisasi Investasi Tahun 2020, Senin (25/1/2021).

Sementara itu, khusus untuk periode kuartal IV 2020 tercatat realisasi investasi sebesar Rp 214,7 triliun atau naik 3,1 persen dari tahun lalu.

Pada kuartal III 2020, realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp 103,6 triliun naik 0,7 persen. Sedangkan, realisasi PMA sebesar Rp 111,1 triliun, naik 5,5 persen.

Berdasarkan sektornya, terlihat aliran investasi periode Januari-Desember 2020, terbesar mengalir pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp 144,8 triliun.

Kemudian, investasi mengalir ke sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp 102 triliun. Lalu, ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya Rp 94,8 triliun.

Disusul dengan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 76,4 triliun. Berdasarkan negara asal, aliran modal mayoritas berasal dari Singapura mencapai US$9,8 miliar.

Disusul dari China sebesar US$ 4,8 miliar, Hong Kong US$ 3,5 miliar, Jepang US$ 2,6 miliar, dan Korea Selatan US$ 1,8 miliar.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha