Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perampokan Dini Hari di Jodoh

Ahau dan Anaknya Masih Trauma
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 08-02-2011 | 15:16 WIB
coktro_utomo.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Cokro Utomo (23) anak tauke Ahau yang mendapat luka bacok pada bagian tanganya,  dan kini mendapat perawatan dokter di RSHB, Batam. (Foto: Hendra Zaimi).

Batam, batamtoday - Tauke kelapa Ahau (50) dan anaknya Cokro Utomo (23) yang saat ini masih dirawat di Rumahsakit Harapan Bunda (RSHB) masih mengalami trauma akibat perampokan yang dialami mereka di depan rumahnya di Perumahan Jodoh permai Blok F/2, Senin 7 Februari 2011 dini hari.

Dalam peristiwa perampokan dini hari itu, Ahau mengalami luka pada bagian paha kananya, Cokro Utomo (23) juga mengalami luka pada tangan kirinya, sedangkan istrinya Liang Heng (46) mendapat luka ringan pada telapak tanganya.

Kepala Seksi Perawatan RSHB, Nadirsyah, kepada batamtoday mengatakan, kondisi kesehatan Ahau dan Cokro Utama sudah membaik, dan luka-lukanya juga sudah mulai mengering setelah dilakukan tindakan medis, dengan menjahit menutup luka-lukanya.

"Namun, sepertinya, mereka masih schok, yaa, mereka masih trauma." jelas Nadi.

Seperti diberitakan batamtoday, Kawanan perampok berjumlah 5 orang, yang diduga telah lama mempelajari rutinitas Ahau dan keluarganya yang selalu keluar rumah pukul 03.00 dinihari, hendak berjulan ke pasar, disergap secara mendadak oleh kawanan tersebut.

Mungkin karena kaget, Ahau berteriak minta tolong, dan rupanya teriakan Ahau membuat para perampok menjadi panik, dan lalu membacok Ahau, istrinya, dan juga anaknya.

Memang para kawanan itu tidak berhasil menjarah uang atau harta Ahau, namun kawanan itu meninggalkan luka bacokan dan juga trauma kepada Ahau dan keluarganya.

Dalam peristiwa perampokan dini hari itu, Ahau mengalami luka pada bagian paha kananya, Cokro Utomo (23) juga mengalami luka pada tangan kirinya, sedangkan istrinya Liang Heng (46) mendapat luka ringan pada telapak tanganya.

Kepala Seksi Perawatan RSHB, Nadi Resah, kepada batamtoday mengatakan, kondisi kesehatan Ahau dan Cokro Utama sudah membaik, dan luka-lukanya juga sudah mulai mengering setelah dilakukan tindakan medis, dengan menjahit menutup luka-lukanya.

"Namun, sepertinya, mereka masih schok, yaa, mereka masih trauma." jelas Nadi.

Seperti diberitakan batamtoday, Kawanan perampok berjumlah 5 orang, yang diduga telah lama mempelajari rutinitas Ahau dan keluarganya yang selalu keluar rumah pukul 03.00 dinihari, hendak berjulan ke pasar, disergap secara mendadak oleh kawanan tersebut.

Mungkin karena kaget, Ahau berteriak minta tolong, dan rupanya teriakan Ahau membuat para perampok menjadi panik, dan lalu membacok Ahau, istrinya, dan juga anaknya.

Memang para kawanan itu tidak berhasil menjarah uang atau harta Ahau, namun kawanan itu meninggalkan luka bacokan dan juga trauma kepada Ahau dan keluarganya.