Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga, Data Pemilih Kota Batam Dipermainkan

Bakti Lubis Menduga Ada Indikasi Penggelapan Suara
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 14-12-2020 | 15:36 WIB
A-BAKTI-LUBIS_jpg3.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Tim Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut 02, Isdianto-Suryani (INSANI) Bakti Lubis. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Tim Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut 02, Isdianto-Suryani (INSANI), Bakti Lubis, angkat bicara terkait penghitungan cepat KPU di Kota Batam yang terkesan ada dugaan permainan.

Hal ini terlihat dari data Sirekap KPU yang diupdate setiap harinya. Terlihat tidak ada penambahan data di Kota Batam. Sedangkan untuk Kabupaten/kota lainnya di Kepri sudah hampir selesai.

Hingga saat ini, penghitungan suara di Kota Batam sudah berjalan 42.99 persen dan INSANI berhasil memperoleh suara Kota Batam sebanyak 61.325 suara. Sedangkan Paslon AMAN berada di peringkat ke dua dengan perolehan 51.220 suara dan disusul Paslon SINERGI dengan perolehan 49.554 suara.

Hal berbeda terjadi di Kabupaten Bintan, di mana hingga saat ini suara yang masuk sudah sebanyak 98.30 persen. Untuk Kabupaten Bintan masih dikuasai oleh Paslon AMAN dengan perolehan 53.413 suara. Sementara Paslon INSANI memperoleh 18.839 suara dan disusul Paslon SINERGI dengan perolehan 9.956 suara.

Selain itu, untuk Kabupaten Natuna yang sudah berjalan 100 persen, Paslon AMAN unggul sementara dengan perolehan 19.003 suara, disusul Paslon INSANI dengan perolehan 16.938 suara dan Paslon SINERGI dapati 8.164 suara.

Begitu juga di Kabupaten Anambas yang sudah berjalan 100 persen. Paslon AMAN unggul sementara dengan perolehan 11.924 suara, disusul Paslon INSANI dengan perolehan 7.650 suara dan Paslon SINERGI dapati 6.160 suara.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan INSANI, Bakti Lubis mencium adanya indikasi dugaan penggelapan suara pada proses penghitungan yang dapat merugikan paslon INSANI.

Dugaan ini terbaca dari gelagat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam yang secara sengaja menghentikan pengumuman up-date data berkala di website Sirekap KPU.

Menurut Bakti, dari 11 PPK se-Kota Batam, yang hari ini, Senin (14/12), telah selesai dihitung terdapat selisih di atas 40.000 suara untuk paslon INSANI. Namun tidak diumumkan atau 'disembunyikan' oleh pihak penyelenggara Pemilu. Dapat disimpulkan INSANI memimpin di atas 40.000 suara dibanding paslon lainnya.

"Hal ini seperti disengaja, proses perhitungan berjalan tidak fair. Kita minta hasil pengumuman yang sebenarnya dibuka ke publik," kata Bakti.

Disebutkan Bakti, ada tiga kecamatan di Batam yang terindikasi dugaan permainan, di mana hasil jumlah pemilih suara untuk Calon Wali Kota dan Wawako Batam berbeda jauh dengan jumlah suara yang dicoblos untuk Provinsi Kepri, padahal jumlah pemilihnya sama .

"Di sini terdapat indikasi permainan, karena seharusnya data tabulasi di KPU Kepri dan Batam tetap sama, karena pemilihnya sama. Kita ingin masyarakat tahu jika ada permainan seperti ini," tegasnya.

Hingga saat ini, prolehan total keseluruhan suara Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri sudah terdata sebanyak 62.75 persen atau sekitar 2.549 TPS dari total keseluruhan 4.062 TPS di seluruh Kepri.

Editor: Dardani