Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Pekan Istri Menghilang, Yanto Lapor ke Polsek Batam Kota
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Sabtu | 02-06-2012 | 13:25 WIB
orhil-sabtu.gif Honda-Batam

Yanto menunjukkan foto istrinya, Susi Susanti, yang menghilang sekitar dua pekan setelah diajak seorang perempuan tak dikenal.

BATAM, batamtoday - Suami mana yang tak terpukul dan panik jika mengetahui istri tersayang kabur meninggalkan rumah, apalagi ketika diketahui kabur dengan orang tak dikenal dan diduga menjadi korban dari sindikat penjualan orang (human trafficking).

Peristiwa ini menimpa Yanto Harto (23), warga ruko Botania yang melaporkan kehilangan istrinya, Susi Susanti (21), yang diduga kabur dengan seorang wanita yang baru dikenal pada Rabu (16/5/2012) dan hingga kini tak diketahui keberadaannya. 

Kejadian berawal usai makan siang bersama antara sepasang suami istri ini. Tak lama selesai makan siang bersama, Yanto kembali melanjutkan pekerjaannya di tempat kerja yang tak jauh dari tempat tinggalnya itu. 

Betapa terkejutnya Yanto ketika sedang asyik bekerja, tiba-tiba datang anaknya bernama Abim (3) yang menanyakan apakah sang istri ada datang ke tempat kerjanya itu. 

"Pak, ibu ada datang ke sini. Tadi dia pergi sama tante dari rumah," ujar Yanto menirukan apa yang dikatakan anaknya Abim kepada batamtoday di Mapolsek Batam Kota, Sabtu (2/6/2012). 

Mendapatkan kabar itu, Yanto lantas membawa anaknya kembali ke rumah untuk memastikan informasi yang didapatkannya itu dan setelah mencari namun keberadaan Susi tak kunjung diketahui keberadaannya. 

"Selama dua hari kami mencari keliling Batam tapi tak kunjung ketemu. Padahal dia (Susi, red) tak mengetahui Batam sebab kami berdua baru datang dari kampung di Bima, Nusa Tenggara Barat," terangnya.

Setelah puas mencari dan tak menemukan hasil, akhirnya korban melaporkan kasus kehilangan anggota keluarganya itu ke Mapolsek Batam Kota. 

"Kami sudah laporkan kasus ini ke polisi, namun hingga kini belum juga mendapatkan hasilnya," tambah pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan ini.

Sambil menunggu hasil penyelidikan polisi, tanpa sengaja Yanto mengutak-atik nomor handphone miliknya dan menemukan nomor handphone seseorang yang pernah menawarkan kerja kepada istrinya beberapa waktu sebelum meninggalkan rumah. 

"Tanpa sengaja saya menemukan nomor orang yang pernah mengajak istri saya kerja di HP. Ketika saya hubungi nomornya pelaku, dia  mengatakan istri saya ada bekerja dengannya dan dalam keadaan sehat," lanjut Yanto. 

Beberapa kali Yanto menghubungi nomor handphone itu, tapi tak kunjung diberikan untuk berbicara dengan istrinya dan malah diancam dengan mengatakan pelaku adalah istri dari seorang polisi.

"Saya malah dimarahi pelaku dengan mengatakan dia adalah istri polisi. Bahkan saya pernah diberikan alamat mereka tapi setelah di cek ternyata alamat itu palsu dan isti saya tak ada di sana," kata korban. 

Merasa ada sesuatu yang ganjil dengan hal itu, korban kembali mendatangi Mapolsek Batam Kota untuk memberikan informasi terbaru tentang keberadaan pelaku yang dapat dihubunginya guna proses penyidikan.