Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketum MUI Ingatkan Tugas Ulama Mengajak Bukan Mengejek
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 27-11-2020 | 12:20 WIB
MUI-miftahul11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Umum MUI terpilih, Miftachul Akhyar. (Radar Surabaya)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - KH Miftachul Akhyar resmi menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Miftachul menyatakan bahwa tugas ulama adalah berdakwah tanpa mengejek.

"Tugas-tugas para ulama sebagaimana umumnya kita ketahui adalah berdakwah. Dakwah itu mengajak bukan mengejek sebagaimana yang kita ketahui," kata Miftachul Akhyar dalam pidatonya pada penutupan Munas MUI ke-10, Jumat (27/11/2020).

Miftachul Akhyar mengatakan tugas ulama dalam dakwah sangat ditunggu oleh umat. Oleh sebab itu, dia berpesan pada jajaran MUI untuk melaksanakan peran tersebut.

"Merangkul, bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela. Tugas-tugas ini saya harapkan dalam periode perkhidmatan kita, ini akan mewarnai dalam kehidupan kita semuanya. Umat sedang menunggu apa langkah kita," katanya.

Dalam menyampaikan dakwah, Miftachul Akhyar mengatakan ulama harus mengedepankan kasih sayang. Dia meminta agar para ulama tidak gampang melakukan vonis tanpa klarifikasi.

"Imam Safii pernah memberikan kriteria tentang ulama, seorang alim adalah semua urusannya, perilakunya, sepak terjaganya selalu berkesinambungan dengan agamanya, semua ada dasar hukumnya, semua bukan karena ikut-ikutan, semua bukan karena situasi dan kondisi tetapi semua itu ada bayyinah. Ini harapan Islam pada kita-kita, terutama para penanggungjawab keulamaan untuk memberikan pencerahan kepada umat. Mereka yang melihat umat dengan mata kasih sayang, mana kala menjadi sesuatu mari cari penyebabnya, bukan hanya kita memvonis tanpa ada klarifikasi," jelas dia.

Lebih lanjut, Miftachul Akhyar menyadari tidak ada orang yang sempurna dalam pemahaman Islam. Namun dia menjelaskan Islam harus diajarkan untuk kebaikan di tengah-tengah masyarakat.

"Islam yang kita pahami selama ini mungkin hanya seperlima, tidak ada di dunia ini pun orang yang mengakui sempurna tentang Islam. Tentu akan tampak cantik kalau Islam ini kita artikan, kita jabarkan pada umat sebagaimana Islam yang rahmatan lil alamin," tutur dia.

Di akhir sambutannya, Miftachul Akhyar meminta kepada seluruh ulama untuk menyelesaikan masalah umat dengan cara yang damai. Dia meminta agar menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.

"Kami mohon pada semuanya para pimpinan majelis ulama bersama-sama untuk memikirkan bagaimana menyelesaikan masalah ini dengan cantik. Dengan tertangkap ikannya tanpa membuat airnya menjadi keruh. Jangan melakukan sesuatu dengan dasar kita melakukan kebaikan, melakukan amal ma'ruf nahi mungkar tapi meninggalkan mungkar-mungkar yang lain. Justru perilaku yang demikian menjadi mungkar itu sendiri, kita mau menghilangkan mungkar tapi mendatangkan mungkar yang lain," katanya.

Serah terima jabatan ini berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Miftachul menggantikan Ma'ruf Amin yang menjabat sebagai ketua MUI periode 2015-2020.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha