Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantah Lakukan Money Politic, Tim INSANI: Amplop Cokelat Berisi Surat Tugas Saksi, Bukan Uang
Oleh : Putra Gema
Kamis | 19-11-2020 | 18:36 WIB
tim-insani-bantah.jpg Honda-Batam
Tim Pemenangan Paslon INSANI saat menjelaskan dugaan money politic di Kecamatan Bengkong, Kamis (19/11/2020). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beredar kabar miring bahwa pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri nomor urut 02, Isdianto-Suryani (INSANI) melakukan money politik di salah satu restoran kawasan Bengkong beberapa waktu lalu. Hal itu kemudian langsung dibantah Tim Pemenangan INSANI.

Wakil Sekretaris Tim Pemenangan INSANI, Uba Ingan Sigalingging mengatakan kabar tersebut sama sekali tidak benar. "Pemberitaan itu dibuat tanpa ada upaya klarifikasi, dan sumbernya tidak terverfikasi," kata Uba di Batam Centre, Kamis (19/11/2020).

Uba menjelaskan, kegiatan di Bengkong tersebut merupakan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti oleh tim internal. Karena untuk membahas hal teknis mengenai proses pemungutan suara.

"Acara itu yang hadir merupakan koordinator masing-masing tim yang mengakomodir para saksi di TPS nanti," ujarnya.

Di waktu yang bersamaan, Ketua Panitia Bimtek, Ramali mengatakan, amplop berwarna Cokelat dalam rekaman video yang tersebar itu hanya berisi surat tugas untuk para saksi, nantinya. "Bukan berisi uang seperti yang diberitakan, hanya surat saja," ungkapnya.

Bimtek ini memang diselenggarakan secara tertutup karena pembahasan yang ada menyangkut internal tim. Beberapa daerah lain juga sudah melakukan Bimtek, hanya saja Kecamatan Bengkong agak terlambat.

"Kegiatan ini penting untuk menyamakan persepsi, misalnya nanti mengenai makanan bagi para saksi, lalu mengenai teknis penggantian saksi jika ada yang berhalangan," jelasnya.

Tidak hanya itu, penasehat hukum tim pemenagan INSANI, Bali Daloh juga menjelaskan, kegiatan Bimtek tersebut bukan upaya money politics.

Hal ini karena berdasarkan pengertiannya money politics merupakan kegiatan dengan memberikan sejumlah uang ataupun barang tertentu untuk mempengaruhi pilihan/suara. "Jadi jelas berbeda, kegiatan itu merupakan tim internal kita," paparnya.

Editor: Gokli