Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tokoh Demokrat Bintan Minta Kasus Tewasnya Miss X Jangan Dipetieskan
Oleh : Harjo/Dodo
Kamis | 31-05-2012 | 15:54 WIB
Ridwan-Sirait.gif Honda-Batam

Riduan Sirait, tokoh Demokrat Bintan.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Dugaan kasus meninggalnya salah seorang mahasiswi yang disebut Miss X di Tanjungpinang, karena disuguhi ektasi beberapa waktu lalu proses hukumnya terkesan senyap dan tidak diketahui tindak lanjutnya dari pihak penegak hukum di negeri ini, bahkan terkesan dipetieskan. 

Dalam kasus tersebut, dugaan ada keterlibatan salah seorang politisi Partai Demokrat yang duduk di DPRD Bintan yang imbasnya selain merugikan keluarga korban, juga merusak nama baik partai.

Demikian disampaikan oleh pendiri dan mantan ketua Partai Demokrat Bintan Riduan Sirait kepada batamtoday di Tanjunguban, Kamis (31/5/2012). 

Menurutnya, dugaan keterlibatan salah seorang kader partai Demokrat terkait tewasnya Miss X dengan cara yang mengenaskan di Tanjungpinang. Jelas memberikan efek buruk terhadap citra partai dan penegak hukum. 

Riduan mengatakan sebelum kasus tersebut sempat terangkat ke permukaan, yang tentunya, hal itu diharapkan keluarga korban dan masyarakat untuk dituntaskan. 

"Saya selaku pendiri Demokrat di Bintan, tergugah melihat kader yang sudah salah jalan, karena akibatnya jelas merusak partai," ungkapnya.

Terkait hal tersebut tentunya, petinggi partai diharapkan agar melakukan evaluasi. Agar partai yang mengusung SBY jadi orang nomor 1 di Indonesia, bisa terus eksis. 

"Walau pun saya tidak lagi di pengurus, tetapi selaku pendiri tentu ikut merasa kecewa," imbuhnya. 

Apalagi kata Riduan, dugaan keterlibatan kader Demokrat tersebut yang memang keberadaanya di Kepri menjadi penentu bagaimana partai ini kedepan.  

"Jangan sampai gara-gara satu orang nantinya partai yang sudah besar ini jadi hancur," harapnya.

Tidak hanya itu dia juga meminta kepada penegak hukum untuk terus menuntaskan kasus tersebut. "

Kenapa kok tiba-tiba kasus itu menjadi senyap. Jelas hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan besar, ada apa," tegasnya.